Page 264 - SPESIFIKASI UMUM 2018 DIRJEN BINA MARGA - PUPR
P. 264
SPESIFIKASI UMUM 2018 (Revisi 2)
Penggilasan dilakukan setelah waktu pengikatan dan sebelum berakhirnya
waktu perawatan (curing time).
2) Pembukaan untuk Lalu Lintas
Lamanya waktu pembukaan untuk lalu lintas tergantung terhadap lamanya waktu
perawatan (curing) dan lamanya waktu perawatan bervariasi tergantung pada jenis aspal
emulsi yang digunakan, kondisi permukaan perkerasan dan kondisi cuaca pada saat
pelaksanaan. Pada kondisi yang ideal, termasuk meningkatnya temperatur udara dan
permukaan perkerasan, lalu lintas tidak diperbolehkan melintas di atas pekerjaan lapis
penutup dengan bubur aspal emulsi, setidaknya 4 jam setelah waktu pengikatan berakhir
pada pelaksanaan pekerjaan, untuk campuran lapis penutup dengan bubur aspal emulsi
yang menggunakan jenis aspal emulsi CSS-1h atau SS-1h. Adapun untuk campuran
lapis penutup dengan bubur aspal emulsi yang menggunakan jenis aspal emulsi CQS-
1h atau QS-1h setidaknya 2 jam setelah waktu pengikatan berakhir pada pelaksanaan
pekerjaan.
Pembukaan untuk lalu lintas harus memperhatikan juga hasil uji waktu perawatan
(curing time), baik untuk penggunaan jenis aspal emulsi CSS-1h atau SS-1h maupun
jenis aspal emulsi CQS-1h atau QS-1h, agar bisa dijamin bahwa hasil penghamparan
campuran sudah cukup kuat menahan beban lalu lintasnya.
4.4.8 PENGENDALIAN MUTU
1) Bahan
Untuk memperhitungkan agregat bulking (gembur), diperlukan pemeriksaan kadar air
agregat stockpile sesuai SNI 1971:2011 dan untuk menetapkan mesin penghampar yang
sesuai.
Pengujian bahan dilakukan pada benda uji (sample), untuk pengambilan contoh agregat
sesuai SNI 6889:2014 dan untuk pengambilan contoh aspal sesuai SNI 06-6399-2000.
Contoh yang perlu diambil untuk pengujian harian, sekurang-kurangnya satu kali dalam
setiap produk hariannya atau dapat ditambahkan frekuensi ujinya atas perintah
Pengawas Pekerjaan apabila ada perubahan jenis bahan yang digunakan dan atau
penambahan kuantitas campuran dari rencana semula, meliputi uji:
a) Agregat dari tempat penimbunan (stockpile) untuk gradasi agregat;
b) Agregat Campuran untuk penentuan gradasi dengan cara pencucian;
c) Aspal emulsi.
Agregat tidak dapat digunakan, jika hasil pengujian agregat dari tempat penimbunan
(stockpile) yang sama, dua kali berturut-turut tidak memenuhi persyaratan.
2) Campuran
Untuk pengendalian mutu campuran, benda uji campuran lapis penutup dengan bubur
aspal emulsi yang mewakili harus diambil langsung dari unit pencampur/penghampar.
Jenis pengujian yang dilakukan mencakup konsistensi dan kadar residu aspal emulsi
yang dilakukan pengujiannya secara acak sekurang kurangnya satu kali dalam setiap
produk hariannya atau pengujian harus ditambah frekuensinya untuk setiap terjadi
perubahan pasokan bahan dan atau penambahan kuantitas campuran dari rencana
semula. Pengujian konsistensi tidak berlaku untuk aspal emulsi yang mengikat lebih
cepat (quick setting) atau pada penerapan campuran lapis penutup untuk kelas jalan
sedang.
4 - 33