Page 399 - SPESIFIKASI UMUM 2018 DIRJEN BINA MARGA - PUPR
P. 399
SPESIFIKASI UMUM 2018 (Revisi 2)
Penetrometer yang dilakukan 7 hari setelah penghamparan dengan
frekuensi seperti yang ditentukan pada Pasal 5.4.6.5)
v) Keefektifan penggilasan dan pemadatan, ditentukan dengan pengujian
Skala Penetrometer segera setelah setiap kali atau beberapa kali
dilintasi oleh alat pemadat, untuk mendapatkan hubungan antara jumlah
lintasan dan kepadatan yang dicapai, dan dilengkapi dengan pengujian
konus pasir (sand cone) untuk memeriksa kepadatan lapangan pada
pekerjaan yang sudah selesai dengan frekuensi seperti yang ditentukan
pada Pasal 5.4.6.4).b);
vi) "Bulking ratio" antara campuran gembur dengan campuran yang sudah
dipadatkan, untuk menentukan tebal gembur yang diperlukan agar
diperoleh rancangan tebal padat lapisan campuran;
vii) Rancangan campuran Lapis Fondasi Tanah Semen yang memadai,
ditentukan dengan mengadakan pengujian UCS pada benda uji berumur
7 hari yang diambil dari campuran sebelum digilas dengan frekuensi
yang ditentukan pada Pasal 5.4.6.4).a) dan bilamana dianggap perlu
oleh Pengawas Pekerjaan dilengkapi dengan pengujian UCS pada
benda uji inti (core) yang diambil dari lajur percobaan yang sudah
selesai;
viii) Batas-batas praktis kepadatan dan kadar air untuk pengendalian
pemadatan didapat dari rancangan campuran laboratorium, ditentukan
dengan melakukan pengujian kepadatan lapangan dan kadar air
lapangan segera setelah campuran selesai dipadatkan dan
membandingkan hasilnya dengan batas-batas yang diusulkan;
ix) Hubungan antara Scala Penetration Resistance (SPR) dan kuat tekan
(UCS) untuk percobaan campuran untuk Lapis Fondasi Tanah Semen,
ditentukan dengan melaksanakan pengujian dengan alat penetrometer
segera setelah dipadatkan (langkah (v) di atas), 7 hari setelah
dipadatkan (langkah (iv) di atas) dan 28 hari setelah dipadatkan, dan
membandingkan hasil SPR rata-rata yang diperoleh dari setiap
rangkaian pengujian dan hasil pengujian UCS;
x) Kebutuhan dan cara yang paling tepat untuk induksi dan pengendalian
keretakan adalah dengan penggilasan (proof rooling, bukan peralatan
yang digunakan untuk Kajian Teknis Lapangan sebagaimana yang
diuraikan dalam Seksi 1.9.2.3).b)), ditentukan dengan mengamati lajur
percobaan selama masa perawatan dan, bilamana retak susut
berkembang secara berlebihan, adalah dengan pengendalian
penggunaan berbagai jenis dan berat dari mesin gilas;
xi) Jenis selaput tipis (membran) dan cara perawatan pada Stabilisasi
Tanah Dasar atau Lapis Fondasi Tanah Semen yang paling tepat,
ditentukan dengan cara visual pada permukaan lajur percobaan dan
kecepatan hilangnya air yang dapat ditentukan dengan pengujian kadar
air;
xii) Batas Scala Penetration Resistance (SPR) akan digunakan untuk
menentukan "Tebal Efektif" Lapis Fondasi Tanah Semen, yang
diperoleh dari catatan penetrasi pada langkah (x) di atas untuk lokasi di
mana tebal bahan yang memenuhi ketentuan diketahui secara akurat
5 - 56