Page 402 - SPESIFIKASI UMUM 2018 DIRJEN BINA MARGA - PUPR
P. 402
SPESIFIKASI UMUM 2018 (Revisi 2)
sebagaimana yang diuraikan pada Pasal 5.4.4.1).d).iii). Bilamana pengeringan
diperlukan, kecepatan pengeringan harus dimaksimumkan dengan terus menerus
menggaru tanah dengan menggunakan peralatan yang sesuai, atau peralatan
sejenis, dan/atau beberapa lintasan awal pulverizer (penghalus tanah) sampai
tanah tersebut cukup kering untuk dikerjakan.
b) Kadar air optimum tanah sebelum pencampuran tanah dengan semen harus
berada di bawah kadar air tanah untuk Kepadatan Kering Maksimum, seperti
yang ditentukan pada SNI 1742:2008, dan akan dirancang oleh Penyedia Jasa
berdasarkan Percobaan Lapangan Awal seperti yang diuraikan dalam Pasal
5.4.4 dari Spesifikasi ini. Selain kalau disetujui oleh Pengawas Pekerjaan,
pekerjaan penghalusan harus dilaksanakan bilamana kadar air tanah berada
dalam rentang paling tidak 2% (dari berat tanah kering) dari angka yang telah
dirancang.
c) Sebelum semen ditambahkan, tanah itu harus dihaluskan sedemikian, kecuali
untuk partikel batu atau kerikil, sehingga memenuhi ketentuan di bawah ini
bilamana diayak secara kering:
Lolos Ayakan 25 mm : 100 %
Lolos Ayakan No.4 : 80%
d) Tanah yang sudah dihaluskan harus disebar dengan ketebalan sedemikian,
sehingga setelah dipadatkan mencapai ketebalan lapisan yang dirancang, harus
dalam batas toleransi yang disyaratkan pada Pasal 5.4.1.3).b). Ketebalan yang
tepat dari bahan gembur yang akan dihampar, harus seperti yang ditentukan
dalam percobaan lapangan (Pasal 5.4.4 di atas).
e) Setelah penghalusan tanah sampai memenuhi ketentuan, sesuai dengan kriteria
yang diberikan dalam Pasal 5.4.5.3).c) di atas, semen harus ditebar secara
merata di atas tanah, baik dengan manual maupun dengan mesin penebar, pada
takaran yang dihitung termasuk faktor efisiensi peralatan yang digunakan
sedemikian untuk memperoleh kadar semen seperti yang dirancang berdasarkan
rancangan campuran laboratorium dan Percobaan Lapangan Awal.
f) Setelah semen disebar merata, serangkaian lintasan mesin pencampur harus
dilaksanakan sampai seluruh tanah dan semen tercampur merata, yang
ditunjukkan dari meratanya warna adukan. Jumlah lintasan yang diperlukan
haruslah sebagaimana yang dirancang berdasarkan Percobaan Lapangan Awal
(Pasal 5.4.4.1) di atas) dan berdasarkan kehomogenan campuran yang diperoleh
dalam pekerjaan yang sedang berlangsung, seperti yang ditunjukkan oleh
pengujian pengendalian dengan Scala Penetrometer.
g) Bilamana tidak diperintahkan lain oleh Pengawas Pekerjaan, pekerjaan
penempatan tanah, penghalusan tanah dan pencampuran tanah semen harus
selalu dilaksanakan dari bawah dengan ketinggian berapapun menuju keatas
(yaitu ke arah tanjakan).
h) Bilamana semen dan tanah dianggap telah tercampur merata, kadar airnya dapat
ditambahkan seperlunya untuk menyamai batas kadar air yang ditentukan dalam
prosedur rancangan campuran laboratorium seperti yang diuraikan di Pasal
5.4.3.2) dari Spesifikasi ini atau seperti yang dirancang berdasarkan Percobaan
Lapangan Awal atau cara lainnya. Pada umumnya, batas bawah kadar air untuk
campuran tanah semen akan ditentukan sebagai Kadar Air Optimum (Optimum
Moisture Content, OMC) di laboratorium dan batas atasnya harus 2 % (dari
5 - 59