Page 9 - PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA
P. 9
Australia berusaha menghalangi, tapi kekuatan Jepang tidak dapat dibendung.
Daerah Tarakan di Kalimantan Timur kemudian dikuasai oleh Jepang bersamaan
dengan Balikpapan (12 Januari 1942). Jepang kemudian menyerang Sumatra
setelah berhasil memasuki Pontianak. Bersamaan dengan itu Jepang
melakukan serangan ke Jawa (Februari 1942).
Pada tanggal 1 Maret 1942, kemenangan tentara Jepang dalam Perang Pasifik
menunjukkan kemampuan Jepang dalam mengontrol wilayah yang sangat luas,
yaitu dari Burma sampai Pulau Wake di Samudra Pasifik. Setelah daerah-daerah di
luar Jawa dikuasai, Jepang memusatkan perhatiannya untuk menguasai tanah
Jawa sebagai pusat pemerintahan Hindia Belanda.
Untuk menghadapi gerak invasi tentara Jepang, blok sekutu yang terdiri atas
Belanda, Amerika Serikat, Australia, dan Inggris membentuk Komando Gabungan
Tentara Serikat yang disebut ABDACOM (American British Dutch Australian
Command) yang bermarkas di Lembang. Letnan Jenderal Ter Poorten diangkat
sebagai Panglima ABDACOM. Namun kekuatan ABDACOM tidak mampu
menyelamatkan Hindia Belanda dari kekalahan. Sementara itu, Gubernur Jenderal
Carda (Tjarda) pada Februari 1942 telah mengungsi ke Bandung.
Dalam pertempuran di Laut Jawa, Angkatan Laut Jepang berhasil
menghancurkan pasukan gabungan Belanda-Inggris yang dipimpin oleh
Laksamana Karel Doorman. Sisa-sisa pasukan dan kapal Belanda yang berhasil lolos
terus melarikan diri menuju Australia. Sementara itu, Jenderal Imamura dan
pasukannya mendarat di Jawa pada tanggal 1 Maret 1942. Pendaratan itu
dilaksanakan di tiga tempat, yakni di Banten dipimpin oleh Jenderal Imamura
sendiri. Kemudian pendaratan di Eretan Wetan-Indramayu dipimpin oleh Kolonel
Tonishori, dan pendaratan di sekitar Bojonegoro dikoordinasi oleh Mayjen
Tsuchihashi. Tempat-tempat tersebut memang tidak diduga oleh Belanda jika
ternyata digunakan pendaratan tentara Jepang. Sementara itu Jepang tidak
menyerang Jakarta, karena pada saat itu Jakarta disiapkan oleh Belanda
8