Page 11 - PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA
P. 11
Di mana-mana terdengar ucapan “banzai-banzai” (selamat datang-selamat
datang). Sementara itu, pihak tentara Jepang terus melakukan propaganda-
propaganda untuk terus menggerakkan dukungan rakyat Indonesia. Setiap kali
Radio Tokyo memperdengarkan Lagu Indonesia Raya, di samping Lagu Kimigayo.
Bendera yang berwarna Merah Putih juga boleh dikibarkan berdampingan
dengan Bendera Jepang Hinomaru. Melalui siaran radio, juga dipropagandakan
bahwa barang-barang buatan Jepang itu menarik dan murah harganya, sehingga
mudah bagi rakyat Indonesia untuk membelinya.
Simpati dan dukungan rakyat Indonesia itu nampaknya juga karena perilaku Jepang
yang sangat membenci Belanda. Di samping itu, diperkuat pula dengan
berkembangnya kepercayaan tentang Ramalan Jayabaya.
Tentara Jepang juga mempropagandakan bahwa kedatangannya ke
Indonesia untuk membebaskan rakyat dari cengkeraman penjajahan bangsa Barat.
Jepang juga akan membantu memajukan rakyat Indonesia. Melalui program Pan-
Asia Jepang akan memajukan dan menyatukan seluruh rakyat Asia. Untuk lebih
meyakinkan rakyat Indonesia, Jepang menegaskan kembali bahwa Jepang tidak
lain adalah “saudara tua”, jadi Jepang dan Indonesia sama. Bahkan untuk
meneguhkan progandanya tentang Pan-Asia, Jepang berusaha membentuk
perkumpulan yang diberi nama “Gerakan Tiga A”.
3. Pembentukan Pemerintahan Militer
Pada pertengahan tahun 1942 timbul pemikiran dari Markas Besar Tentara Jepang
agar penduduk di daerah pendudukan dilibatkan dalam aktivitas pertahanan dan
kemiliteran (termasuk semimiliter). Oleh karena itu, pemerintah Jepang di
Indonesia kemudian membentuk pemerintahan militer. Di seluruh Kepulauan
Indonesia bekas Hindia Belanda itu wilayahnya dibagi menjadi tiga wilayah
pemerintahan militer.
a. Pemerintahan militer Angkatan Darat, yaitu Tentara Kedua Puluh Lima (Tomi
Shudan) untuk Sumatra. Pusatnya di Bukittinggi.
10