Page 45 - Sejarah Pendidikan di Kota Surabaya
P. 45
Suster Louise Demarteau OSU
pemimpin biara Ursulin pertama di
Surabaya dari 1863 sampai 1890
Suster Augustine Korndorfer OSU,
pimpinan Biara Kepanjen memutuskan
untuk membangun gedung H.B.S (Hogere
Burger School) karena pada saat itu banyak
masyarakat yang mendesak para suster
Ursulin untuk membuka sekolah
menengah. Maka tanggal 27 Februari
Februari 1920, para suster Ursulin
Taman depan H.B.S. Suster Ursulin di Surabaya yang
terletak di Kupangstraat
(Jalan Raya Darmo), 1920-1930
Kepanjen membeli sebidang tanah seluas 14.000 m2 di Kupangstraat (Jalan Raya Darmo)
dan dibelakang dibatasi Van Imhoffstraat (Jalan Tumapel). Pada awal mulanya, keputusan
para suster Ursulin ini dicemooh dan dianggap kurang bijaksana karena membangun gedung
sekolah yang terletak di tengah sawah. Namun dikemudian hari membuktikan bahwa
keputusan Suster Augustine Korndorfer OSU dan para suster Ursulin benar.
Pada tanggal 24 Mei 1920,
Mgr. Edmundus Sybrandus
Luypen, SJ memberikan
persetujuan pembangunan
H.B.S. Peletakan batu
pertama dilakukan oleh
Pastor Fleerakkers SJ pada
tanggal 31 Agustus 1921.
H.B.S kelas I dimulai pada
bulan Juni 1920 meskipun
Suster Augustine Korndorfer OSU, pemimpin Biara Kepanjen (1918-
1924) dan Pemimpin Biara Kupang (1922-1929) (kiri) dan para Suster
Ursulin Biara Kupang/Darmo (1929-1935) (kanan)
pembelajaran diadakan di Kepanjen dikarenakan bangunan H.B.S di Kupangstraat masih
belum selesai. Namun murid yang mendaftar sudah sebanyak 21 orang. Sekolah ini didirikan
khusus untuk anak perempuan Eropa, anak perempuan pribumi dari kalangan atas dan anak-
39