Page 25 - Bank Soal UP PPG Daljab 2019/2020
P. 25

Kisi-Kisi Soal UP_2019_Encar_PPGPAI_LPTK_UINSGD
            Umayyah  dalam  upaya  perluasannya  tersebut  adalah  dengan  menguasai  wilayah  Tunisia.  Kemudian
            berlanjut ke wilayah timur dengan menguasai Kota Kabul di Afghanistan. Beberapa sumber menyebutkan
            pasukan Dinasti Umayyah sempat beberapa kali melakukan serangan ke wilayah Konstantinopel.

            Pada  masa  kekuasaan  Abdul  Malik  bin  Marwan  (685  M–705  M),  misi  ekspansi  Dinasti  Umayyah  masih  tetap
            dilakukan.  Pada  periode  ini,  pasukan  Dinasti  Umayyah  berhasil  menyeberangi  Sungai  Oxus  untuk  menguasai
            wilayah Bukhara, Khwarezmia, Ferghana, dan Samarkand. Bahkan perjalanan penguasaan wilayah oleh pasukan
            Dinasti  Umayyah  itu  dapat  diteruskan  hingga  ke  beberapa  wilayah  di  kawasan  India  bagian  barat.  Para  masa
            pemerintahan Abdul Malik bin Marwan, bahasa Arab dijadikan sebagai bahasa resmi negara.

            Kekuasaan Dinasti Umayyah kemudian beralih kepada Al-Walid bin Abdul Malik, yang merupakan putra
            dari penguasa sebelumnya. Al-Walid bin Abdul Malik memegang kekuasaan tertinggi selama 10 tahun,
            yaitu sejak tahun 705 M sampai 715 M. Pada periode ini, kesejahteraan dan kebutuhan rakyat sangat
            diperhatikan  oleh  pemerintah.  Ketika  itu  banyak  dibangun  rumah  sakit,  lembaga  pendidikan,  dan
            pengembangan berbagai karya seni Islam.

            Secara  umum, masa  pemerintahan  Al-Walid  bin  Abdul  Malik  dikenal  sebagai  masa  kemakmuran  dan
            ketertiban bagi rakyatnya. Pada periode ini pun Dinasti Umayyah berhasil melancarkan ekspedisi militer
            besar ke wilayah barat. Pada 711, ekspansi militer ini berhasil menaklukkan wilayah Algeria dan Maroko.
            Salah  seorang  jenderal  paling  ternama  Dinasti  Umayah,  yakni  Tariq  bin  Ziyad,  berhasil  memimpin
            pasukannya untuk menyeberangi Selat Gibraltar menuju daratan Eropa

            Setelah berhasil mendarat di wilayah  Andalusia, pasukan Dinasti Umayyah pimpinan Tariq bin Ziyad
            memfokuskan  perhatiannya  pada  Kota  Cordoba  sebagai  pusat  Kerajaan  Spanyol.  Setelah  Cordoba
            berhasil  dikuasai,  beberapa  kota  lain  di Spanyol  dapat  dikuasai,  seperti  Toldeo dan  Sevilla.  Beberapa
            sumber menyebut, keberhasil pasukan Dinasti Umayyah dalam menaklukan Spanyol sedikit banyaknya
            disebabkan oleh dukungan masyarakat lokal yang merasa tertindas oleh pemerintaha Kerajaan Spanyol.

            Pada  masa  pemerintahan  Umar  bin  Abdul  Azis,  Dinasti  Umayyah  kembali  berusaha  melebarkan
            kekuasaannya di Eropa Barat. Pasukan Dinasti Umayyah berusaha menyeberangi Pegunungan Pyrenia
            demi  mencapai  wilayah  Prancis.  Beberapa  kota  di  wilayah  Prancis  sempat  menerima  serangan  dari
            pasukan Dinasti Umayyah, di antaranya Poitiers, Bordeaux, dan Tours.

            Namun pada pertempuran di Kota Tours, pemimpin pasukan Dinasti Umayyah  gugur, akibatnya daya
            serang  pasukan  mulai menurun.  Oleh  karena  itu  pasukan  Dinasti  Umayyah  pun  ditarik  mundur  untuk
            kembali ke wilayah Spanyol.

            Setelah  menguasai  sebagian  besar  wilayah  Andalusia,  daerah  kekuasaan  Dinasti  Umayyah  di  wilayah
            Eropa  Barat  telah  benar-benar  berkembang  pesat.  Wilayah  Dinasti  Umayyah  ketika  itu  meliputi,
            Kirgistan, Uzbekistan, Turkmenistan, Pakistan, Afghanistan, Persia, Irak, Arab, Palestina, Syria, Afrika
            Utara, Spanyol, dan beberapa wilayah di Asia Kecil.

            Setelah pemerintaha Umar bin Abdul  Azis, tampuk kepemimpinan Dinasti Umayyah berlanjut kepada
            Yazid  bin  Abdul  Malik,  yang  berkuasa  sejak  tahun  720  M  sampai  724  M.  Pada  periode  ini,  Dinasti
            Umayyah mendapat berbagai cobaan politik yang cukup mempengaruhi kemajuan yang telah dicapai oleh
            beberapa penguasa sebelumnya.

            Banyak masyarakat yang tidak senang dengan pemerintaha Yazid bin Abdul Malik karena merasa lebih
            mementingkan kemewahan dibandingkan kesejahteraan rakyat. Beberapa kelompok yang anti terhadap
            Dinasti Umayyah mulai mendapat dukungan dari sejumlah masyarakat. Konflik bermunculan di kalangan
            masyarakat yang menjurus kepada perang saudara di wilayah kekuasaan Dinasti Umayyah.

            Pemerintahan Dinasti Umayyah kemudian digantikan oleh Hisyam bin Abdul Malik, setelah Yazid bin
            Abdul Malik meninggal akibat penyakit tuberkolusis. Beberapa pendapat mengatakan, Hisyam bin Abdul
            Malik adalah pemimpin yang cakap dan dapat memimpin Dinasti Umayyah dengan baik. Namun pada

                                                                                                     Page 21 of 107
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30