Page 45 - PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN Jilid 1
P. 45
Produk Kreatif dan Kewirausahaan
setiap orang harus berpikir secara yang baru. Karena kreativitas
positif dankreatif, yaitu : merupakan hasil dari proses berpikir
1) Harus percaya dan yakin bahwa kreatif yang dilakukan seseorang,
usahanya bisa dilaksanakan, inovasi adalah penerapan secara
praktis gagasan yang kreatif.
2) Mau menerima gagasan baru
dalam dunia bisnis,
3) Sering bertanya pada diri sendiri,
4) Bersedia mendengarkan saran dari
orang lain,
5) Mempunyai etos kerja yang tinggi, Kisah Sukses 2 Pengusaha Kuliner di
6) P a n d a i d a n t e r a m p i l ; Indonesia
berkomunikasi Makan adalah salah satu kebutuhan pokok
b. Pemanfaatan Peluang Secara Inovatif. yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia.
Inovatif adalah suatu proses Dari situlah banyak orang yang mulai mencoba
pengubahan peluang menjadi keberuntungan hingga meraih kesuksesan dari
gagasan atau ide yang dapat dijual bisnis kuliner. Beberapa pengusaha pasti
dana diterima oleh masyarakat. Suatu pernah mengalami kegagalan dalam
temuan baru yang menyebabkan menjalankan bisnis kuliner. Namun, kegagalan
berdaya gunanya suatu produk atau tersebut justru menjadi suatu tantangan
jasa ke arah yang lebih produktif. tersendiri bagi mereka, hingga akhirnya
Beberapa faktor yang mendorong kesuksesan dapat mereka raih sedikit demi
untuk melakukan inovasidalam usaha sedikit. Di bawah ini, kita coba pelajari kisah
antara lain keinginan untuk sukses pengusaha kuliner yang dapat
berprestasi, adanya sifat penasaran memberikan inspirasi bisnis
atau keinginan untuk menanggung
r i s i k o , f a k t o r p e n d i d i k a n , Rangga Umara, Lele Lela
pengalaman, dan adanya peluang.
Menurut Kuratko ada 4 jenis
inovasi, yaitu :
1) Invensi (penemuann)
2) Eksetensi (pengembangan)
3) Duplikasi (penggandaan)
4) Sitesis (Formulla baru)
Menurut Coleman dan Hamman,
berpikir kreatif adalah berpikir yang
mengahasikan metode baru, konsep Rangga, pemilik bisnis rumah makan Lele
baru, pengertian baru, perencanaan Lela membidik pasar kuliner dengan bahan
dan seni baru. Untuk berpikir dasar lele dengan asumsi ketersediaan lele
diperlukan keberanian dan keyakinan sangat mudah di dapat dan harganya cukup
pada diri sendiri. Orang berpikir terjangkau. Hal inilah yang membuat Rangga
kreatif karena adanya dorongan untuk memulai bisnis ini hingga akhirnya sukses di
berprestasi yang tinggi serta bidang kuliner.
kesadaran akan pentingnya sesuatu Rangga memulai bisnis kuliner ini setelah ia
38