Page 66 - PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN Jilid 1
P. 66
Produk Kreatif dan Kewirausahaan
Produk Kreatif dan Kewirausahaan
semua inovasi dan kreasi berbasis Kekuatan monopoli menciptakan
tradisi lainnya yang disebabkan oleh persewaan monopoli (laba yang
kegiatan intelektual dalam bidang- berlebih), dan laba inilah yang
bidang industri, ilmiah, kesusasteraan seharusnya digunakan untuk melakukan
atau artistik. Gagasan ”berbasis tradisi” penelitian. Ketidakefisienan yang
menunjuk pada sistem pengetahuan, berkaitan dengan kekuatan monopoli
kreasi, inovasi dan ekspresi cultural dalam memanfaatkan pengetahuan
yang umumnya telah disampaikan dari sangatlah penting, karena ilmu
generasi ke generasi, umumnya pengetahuan dalam ekonomi disebut
dianggap berkaitan dengan masyarakat komoditas umum.
tertentu atau wilayahnya, umumnya Joseph E. Stiglitz dalam Andri TK,
telah dikembangkan secara non Nasib HAKI Tradisional Kita, Hukum
sistematis, dan terus menerus sebagai kekayaan intelektual bersifat asing bagi
respon pada lingkungan yang sedang kepercayaan yang mendasari hukum
berubah. adat, sehingga kemungkinan besar tidak
3. Hambatan dalam pengaturan HAKI di akan berpengaruh atau kalaupun ada
Indonesia pengaruhnya kecil di kebanyakan
K e k a y a a n i n t e l e k t u a l y a n g wilayah di Indonesia. Hal inilah yang
dihasilkan oleh masyarakat asli barangkali menjadi halangan terbesar
t r a d i s i o n a l i n i m a s i h b e l u m yang dapat membantu melegitimasi.
terakomodasi oleh pengaturan P e n o l a k a n t e r h a d a p k e k a y a a n
mengenai hak kekayaan intelektual, intelektual di Indonesia yaitu konsep
khususnya dalam lingkup intenasional. yang sudah lama diakui kebanyakan
Pengaturan hak kekayaan intelektual masyarakat Indonesia sesuai dengan
d a l a m l i n g k u p i n t e r n a s i o n a l hukum adat. Prinsip hukum adat yang
sebagaimana terdapat dalam Trade universal dan mungkin yang paling
Related Aspects of Intellectual Property fundamental adalah bahwa hukum adat
Rights (TRIPs), misalnya hingga saat ini lebih mementingkan masyarakat
belum mengakomodasi kekayaan dibandingkan individu. Dikatakan bahwa
intelektual masyarakat asli/tradisional. p e m e g a n g h a k h a r u s d a p a t
Adanya fenomena tersebut, maka dapat membenarkan penggunaan hak itu
dikatakan bahwa perlindungan hukum sesuai dengan fungsi hak di dalam suatu
terhadap kekayaan intelektual yang masyarakat
dihasilkan masyarakat asli tradisional Kepopuleran konsep harta komunal
hingga saat ini masih lemah. mengakibatkan HAKI bergaya barat tidak
Joseph E. Stiglitz (2007), dalam dimengerti oleh kebanyakan masyarakat
M a k i n g G l o b a l i z a t i o n W o r k , desa di Indonesia. Sangat mungkin
mengatakan bahwa hak kekayaan bahwa HAKI yang individualistis akan
intelektual memiliki perbedaan disalahtafsirkan atau diabaikan karena
mendasar dengan hak penguasaan tidak dianggap relevan. Usaha‐usaha
lainnya.1 Jika rambu hak penguasaan untuk memperkenalkan hak individu
lainnya adalah tidak memonopoli, bergaya barat yang disetujui dan
mengurangi efisiensi ekonomi, dan diterapkan secara resmi oleh negara,
mengancam kesejahteraan masyarakat, tetapi sekaligus bertentangan dengan
maka hak kekayaan intelektual pada h u k u m a d a t s e r i n g k a l i g a g a l
dasarnya menciptakan monopoli. mempengaruhi perilaku masyarakat
2 59