Page 21 - kotasehat
P. 21
18
lingkungan maupun peranan masyarakat ikut diperhitungkan sebagai faktor
penyebab. Illness tidak selalu bersifat disease, tetapi selalu mempunyai relevansi sosial
dan kultural. Jika seseorang memiliki kelainan medis, maka illness yang dideritanya
mempunyai hubungan erat dengan interpretasi kultural, pengamatan, pengenalan dan
reaksi perilaku dari kelainannya.Untuk itu, pada upaya penyembuhan illness, tidak
cukup hanya lewat pengobatan medikamentosa. Pengobatan dengan
pendekatanpsikologis, sosial dan kultural juga perlu dilakukan.
Definisi penyakit pun dapat ditinjau dari dua sudut pandang, yakni biologis
dan kemasyarakatan. Ditinjau dari segi biologis, penyakit merupakan kelainan
berbagai organ tubuh manusia. Sementara itu jika ditinjau dari segi kemasyarakatan,
penyakit dianggap sebagai penyimpangan perilaku dari keadaan sosial yang normatif.
Penyimpangan itu dapat disebabkan oleh kelainan biomedis organ tubuh ataupun
lingkungan manusia. Selain itu, penyimpangan juga dapat disebabkan oleh kelainan
emosional dan psikososial dari individu bersangkutan. Faktor emosional dan
psikososial masing-masing individu pada dasarnya merupakan akibat dari lingkungan
hidup (ekosistem) manusia dan adat kebiasaan manusia (kebudayaan). Terkait
perkembangan penyakit secara umum hingga saat ini, Asmadi (2008) menerangkan
tiga faktor yang berperan dalam rangkaian perjalanan penyakit. Ketiga faktor tersebut
adalah sebagai berikut
1. Etiologi
Sederhananya, etiologi dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat
menyebabkan penyakit. Etiologi dikenal pula dengan istilah agens. Agens penyakit
dapat dikelompokkan menjadi dua golongan:
Golongan biologis
Penyebab penyakit golongan biologis misalnya mikrorganisme (bakteri dan
virus). Selain itu, ada pula penyebab penyakit yang berasal dari hewan atau
tumbuhan, seperti metazoan, protozoa, dan jamur.
Golongan non-biologis
Penyebab penyakit dari golongan non-biologis bisa berupa beberapa jenis, yaitu
kimia, fisik, dan nutrien. Jenis kimia atau zat kimia bisa berasal dari luar tubuh
manusia maupun zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh. Contohnya, barbiturat,
merkuri, karbonmonoksida, dan lainnya. Untuk faktor fisik, dinilai dapat
menimbulkan penyakit jika berada pada intensitas yang luar biasa, baik secara