Page 10 - Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Bangka Belitung
P. 10

BAB I
                                                     PENDAHULUAN


                  A.  Latar Belakang Laporan Pemantauan dan Evaluasi
                      Pelaksanaan  desentralisasi  sebagaimana  amanat  Undang-Undang  Nomor  23
                      Tahun  2014  tentang  Pemerintahan  Daerah  memberikan  konsekuensi  pada  pola

                      hubungan  kewenangan  antara  Pemerintah  Pusat  dan  Daerah  dengan
                      memperhatikan  kekhususan  dan  keragaman  daerah.  Selain  itu,  sebagai  suatu
                      kesatuan terhadap adanya Desentralisasi Kewenangan, terdapat pula konsekuensi

                      terhadap hubungan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, yaitu adanya
                      Desentralisasi  fiskal,  dimana  Pemerintah  Daerah  (Pemda)  diberikan  kewenangan

                      untuk  mengelola  sumber  pendanaan  (revenue)  dan  pengelolaan  belanjanya
                      (expenditure).


                      Sebagai  implementasi  desentralisasi  fiskal,  dalam  APBN  telah  dialokasikan  dana
                      yang diberikan oleh Pemerintah Pusat ke Pemerintah Daerah melalui Transfer ke
                      Daerah. Selain itu, terdapat Dana Desa yang digunakan dalam rangka membiayai

                      penyelenggaraan      pemerintahan,    pelaksanaan    pembangunan,      pembinaan
                      kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.


                      Dalam rangka percepatan pembangunan daerah dan pencapaian sasaran prioritas
                      nasional,  Pemerintah  mengalokasikan  Dana  Alokasi  Khusus  (DAK)  Fisik  sebagai

                      bagian dari Transfer ke Daerah dalam APBN. Pengalokasian DAK Fisik merupakan
                      salah  satu  manifestasi  Undang-undang  Nomor  33  Tahun  2004  tentang
                      Perimbangan  Keuangan  Antara  Pemerintah  Pusat  dan  Pemerintah  Daerah.  DAK

                      Fisik merupakan dana yang bersumber dari Pendapatan APBN yang dialokasikan
                      kepada  daerah  tertentu  untuk  membantu  mendanai  kegiatan  khusus  fisik  yang
                      merupakan  urusan  daerah  dan  sesuai  dengan  prioritas  nasional.  Pada  TA  2018,

                      Pemerintah mengalokasikan DAK Fisik sebesar Rp786,36 miliar meningkat 14,40%
                      dari DAK Fisik TA 2017 sebesar Rp687,40 miliar untuk pemda di lingkup Provinsi
                      Kepulauan Bangka Belitung.


                      Salah satu program prioritas pemerintah (Nawa Cita), cita ketiga yaitu membangun
                      Indonesia  dari  pinggiran  dengan  memperkuat  daerah  dan  desa  dalam  kerangka

                      negara  kesatuan.  Sebagai  bentuk  implementasi  pencapaian  sasaran  tersebut
                      pemerintah mendukung dengan mengalokasikan Dana Desa yang merupakan dana

                      yang  dialokasikan  dalam  APBN  yang  diperuntukkan  bagi  Desa  yang  ditransfer




                                                                                                             1
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15