Page 18 - MODUL GABUNGAN 8
P. 18

Transfusi  darah  adalah  proses  memasukkan  darah  utuh  kedalam  aliran
              darah.  Orang  yang  mendapatkan  darah  disebut  resipien.  Dan  orang  yang
              memberikan  darah  disebut  donor.  Transfusi  darah  berfungsi  untuk  membantu

              korban  kecelakaan  yang  kekurangan  darah  kemudian  juga  bisa  untuk
              menyelesaikan  tindakan  kriminal.  Berikut  merupakan  skema  kemungkinan
              terjadinya transfusi darah yang dapat dilihat pada Tabel 1.

              Tabel 1. Skema Transfusi Darah

                                                                  Resipien
                D      Golongan
               O        Darah               A                  B                AB               O
                N         A                 -                  +                  -              +
               O          B                 +                  -                  -              +
                R         AB                +                  +                  -              +          4A

                          O                 -                  -                  -               -         2B
                    Keterangan : + (Menggumpal), - (Tidak Menggumpal)

              Aglutinasi  (penggumpalan)  terjadi  karena  reaksi  antara  aglutinogen  (antigen)
        donor dan aglutinin (antibodi) resipien. Hal ini dikarenakan apabila antigen asing dari
        donor  masuk  pada  darah  resipien,  maka  antibodi  dari  resipien  akan  memberikan

        respon  berupa  penggumpalan  darah.  Seseorang  dari  golongan  darah  AB  dapat
        menerima  darah  dari  semua  golongan  karena  pada  plasma  darahnya  tidak  terdapat
        aglutinin apa pun. Oleh karena itu, disebut resipien universal, Sedangkan orang dari
        golongan darah O dapat memberikan darahnya ke semua golongan darah karena pada
        eritrositnya tidak terdapat antigen sehingga disebut donor universal.
              Kemudian,  penggolongan  darah  rhesus  berdasarkan  ada  atau  tidaknya

        aglutinogen  (antigen)  RhD  pada  permukaan  eritrosit.  Individu  yang  memiliki  antigen
        RhD disebut Rh+, sedangkan individu yang tidak memiliki RhD disebut Rh-. Kesulitan
        yang  timbul  dari  faktor  rhesus  ini,  yaitu  jika  seorang  ibu  yang  tergolong  Rh–
        mengandung  bayi  (fetus)  dengan  Rh+.  Apabila  karena  sesuatu  hal  darah  fetus

        memasuki  peredaran  darah  ibu  melalui  plasenta,  maka  di  dalam  plasma  darah  ibu
        akan dihasilkan antibodi Rh yang akan kembali ke dalam peredaran darah fetus. Hal
        ini akan menyebabkan kerusakan pada sel-sel darah merah fetus, keadaan seperti ini
        disebut  erythroblastosis  fetalis.  Namun  hal  ini  biasanya  terjadi  pada  kehamilan
        kedua apabila rhesus ibu Rh- dan rhesus bayi Rh+, karena pada kehamilan pertama
        antibodi  ibu  belum  terbentuk  maksimal  sehingga  belum  mampu  merusak  sel  darah

        fetus.

                                 Elaborate (Menerapkan)                              L4

              Apakah  kamu  pernah  melakukan  donor  darah  atau  melihat  orang  donor
          darah ? Setelah mempelajari materi ini, apakah kamu dapat mengetahui bahwa

          salah  satu  syarat  transfusi  darah  adalah  harus  memiliki golongan  darah  yang
         sama  agar  tidak  terjadi  aglutinasi/penggumpalan  darah  resipien,  karena
         adanya  respon  kekebalan  tubuh  resipien  terhadap  benda  asing  yang  masuk
         pada tubuhnya.        3B                                                                               9
 Setelah ;;
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23