Page 22 - Microsoft Word - INDONESIA IS WE_56 GURU MOTIVATOR NASIONAL_ANTOLOGI
P. 22
kesibukan atau hanya sekadar males karena buku tidak lagi
menjadi bahan menarik untuk disentuh dan dibawa. Berbeda
dengan ponsel yang efektif dibawa ke mana saja dan bisa
kapan saja di akses dan dibaca.
Melihat fenomena ini saya punya cerita terhadap
beberapa mahasiswa yang saya ajar disebuah Universitas
Negeri. Kampus tergolong yang sangat memperhatikan
kebutuhan mahasiswanya dengan menyediakan modul
pembelajaran. Mahasiswa hanya dianjurkan untuk membaca
modul mata kuliahnya. Tidak harus bersusah payah mencari
dan membeli buku yang relevan dengan mata kuliah
bersangkutan.
Dosen hanya sebagai fasilitator dan pembuat
keputusan ketika ada bahan ajar yang kurang dipahami oleh
mahasiswa. Setiap pertemuan tatap muka di kelas, dosen
menjadi seorang eksekutor di bagian mana materi yang sulit
dipelajari. Sejak awal pertemuan, warningnya hanya satu,
yaitu:”Baca modulnya dan carilah materi yang belum
dipahami, nanti kita bahas bersama.”
Tanggapan yang keluar adalah sesuatu yang tidak
saya duga. Banyak di antara mahasiswa yang kerapkali males
membuka modul dan menjadikan modul sebatas barang
bawaan rutin ke kampus. Mereka tak tahu ada apa didalam
modul pembelajaran itu, sehingga cara belajar yang mereka
lakukan tak jauh dari seorang murid Sekolah Dasar yang
hanya disuapin dan dijelaskan oleh gurunya. Disinilah
tantangan saya, menggerakkan para mahasiswa yang 90%
sudah berprofesi sebagai guru dan calon‐calon guru.
6 | 56 Guru Motivator Nasional