Page 28 - Microsoft Word - INDONESIA IS WE_56 GURU MOTIVATOR NASIONAL_ANTOLOGI
P. 28
Berdasarkan anjungan Kadis nama kami semerbak harum dan
menjadi pemicu bagi guru‐guru lain yang ingin juga menulis
buku. Gayung bersambut, penulis mempengaruhi mereka
dengan kalimat “Jangan bayangkan Andrea Hirata dengan
buku Laskar Pelangi‐nya, tapi bayangkan kita akan
mengangkat karya sendiri.”
Kalimat ini merupakan jimat ampuh bagi penulis untuk
menghilangkan keminderan mereka, karena mereka sering
mengatakan tidak percaya diri untuk menulis. Akhirnya
mereka sering bertanya dan berkonsultasi cerita apa
sebaiknya yang akan ditulis. Untuk membuka skemata,
penulis memberi saran sesuai dengan kemampuan dan bakat
mereka masing‐masing. Penulis selalu memberi contoh. Kalau
ada yang suka berpantun ayo buat pantun. Ada yang ahli satu
bidang kegiatan ayo tuliskan.
Sejak itulah penulis sebagai motivator literasi. Yang
sebelumnya penulis sudah diberi piagam dari sekolah sebagai
guru literasi di sekolah. Namun literasi sekolah yang hanya
mengerakkan kegiatan membaca, menulis, bercerita. Penulis
mengajak guru dan siswa lokal lain untuk mengerakkan
literasi. Mengadakan lomba pojok baca dan literator dari
masing‐masing kelas. Satu tahun penulis memberi contoh,
membuat program‐program, dan gebrakan yang menarik
bagi siswa agar literasi berkibar. Sejak penulis berpindah
tugas, penulis memulai lagi program di sekolah baru.
Literator sekarang lain lagi, penulis harus mengerakkan
guru menulis. Diskusi pribadi sudah banyak penulis lakukan
dengan calon penulis. Beberapa orang juga penulis bimbing
dalam menulis. Beberapa naskah, penulis coba mengedit
12 | 56 Guru Motivator Nasional