Page 48 - Microsoft Word - INDONESIA IS WE_56 GURU MOTIVATOR NASIONAL_ANTOLOGI
P. 48
Keinginan menjadi orang yang kreatif, sukses, terkenal
dan bermamfaat melalui karya selalu ada dalam benakku.
Bergaul dan berkumpul di tengah‐tengah komonitas penulis
adalah idaman semua orang. Namun untuk memulainya,
meniru dan mengerjakan kebiasaan mereka, itu yang
membuat aku bingung. Hingga di suatu waktu aku harus
dipermalukan karena ketidak kreatipanku sendiri. Hanya
sebuah kata:
“Sertifikat Aspal kenapa kau beli?”
Wajahku memirah tanpa kau tampar, saat Kau
permalukan aku di halayak ramai dengan melempar sertifikat
kehadapanku. Amarahku memuncak 240 derajat Celsius, tapi
Aku tidak boleh gegabah dalam bertindak. Sembari
mengusap dada dan beristighfar, kubisikkan kata penyejuk
hati;
“Kau harus gentlemen, kalau Kau dipermalukan karena
karya, maka balaslah Dia dengan karya.” Kegalauan jiwa pun
melanda, aku yang tersulut api emosi tak kuat menahan
luapan rasa yang menggelora di dada. Aku pun bertekad tidak
boleh kalah apalagi menyerah. Kucari teman curhat yang bisa
membendung luapan emosiku dan bisa mengantarkanku
mewujudkan dendamku, yakni menampar wajahnya dengan
karya.
“Friend, sertifikat diklat litrasiku dianggap palsu,”
curhatan pertamaku lewat Whats Up pada teman yang
kebetulan menjadi penyaji di diklat literasi yang sertifikatnya
di anggap aspal oleh oknum Dinas.
“Lho, kok bisa gitu Friend.” Kami berdua biasa
memanggil dengan sapaan akrab “Friend,” maklum Kami
32 | 56 Guru Motivator Nasional