Page 49 - Microsoft Word - INDONESIA IS WE_56 GURU MOTIVATOR NASIONAL_ANTOLOGI
P. 49
pernah empat sekawan, senasib sepenanggungan ketika
enam tahun bersama menjalani tugas negara di Pulau Sepudi
Kab. Sumenep.
“Kamu gak bilang friend, kalau yang membuka acara
diklatnya adalah Pak Kasi Kurikulum dan Pak Kabid Dikdas.”
Dia mencoba memberi penjelasan.
“Nah, itu yang aku lupa, maklum Aku terlanjur emosi.”
Jelasku singkat. Percakapanku terhenti pada saat Dia
memintaku menulis.
“Gini aja Friend, coba kamu ikut kegiatan menulis, Aku
yakin kamu pasti bisa.” Dia meminta dan meyakinkanku
bahwa Aku pasti bisa menghasilkan karya lewat menulis.
“Masak aku bisa Friend?” aku belum percaya akan
kemampuanku menulis.
“Haqqul yaqin, kau pasti bisa, pasti!.” Kembali dia
meyakinkanku. Sejak detik itulah jiwaku seperti tersihir oleh
kata‐katanya yang begitu meyakinkan, hingga Aku menyerah
dan bertekad untuk mewujudkan sesuatu yang belum pernah
ku impikan.
“Oh, ia Friend, ini ada kesempatan untukmu untuk ikut
buat buku antologi dengan tema “Santri,” ikut ya? Pintahnya.
“Ya, sudah. Aku akan coba menulis, asal kamu siap
membimbingku.” Jawabku bersyarat.
“Siap…!.” Dia menjawab penuh semangat.
“Asal kamu mau menulis walaupun satu lembar, aku akan
memberimu hadiah.” Dia kembali menantangku.
Sejak saat itulah birahi menulisku memuncak. Kurangkai
huruf menjadi kata bertahta, terbungkus dalam kalimat yang
termuat dalam genggaman paragraph yang ber‐alinea.
Indonesia is We (56 Kisah Terbaik Guru Motivator Literasi di Indonesia) | 33