Page 73 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 73
Bagan 4.3
Skema Aktan Tokoh Teweraut dalam Novel Namaku Teweraut
Belenggu sistem Meraih masa
adat pada kaum depan lebih Teweraut mati
perempuan Asmat baik bersama bayinya
Sisem adat,
Mama Rin dan Ndiwi Desman,
Ndew Cipcowut Teweraut
dan Akatpits
istem adat.
Berdasarkan skema aktan, novel Namaku Teweraut dapat disimpulkan
sebagai berikut.
1. Perempuan Asmat yang hidupnya masih terbelenggu sistem adat menyebabkan
mereka sulit untuk memperoleh kemajuan di berbagai bidang kehidupan. Seperti
halnya Teweraut yang tak bisa menentukan jalan hidupnya sendiri. Belenggu
sistem adat pada kaum perempuan Asmat berdasarkan skema aktan
dikategorikan sebagai pengirim atau sender dalam cerita novel ini.
2. Meraih masa depan yang lebih baik adalah impian setiap perempuan Asmat.
Namun perempuan Asmat masih terkendala oleh belenggu sistem. Meraih masa
depan lebih baik oleh Teweraut berdasarkan skema aktan dapat dikategorikan
sebagai objek dalam cerita novel ini.
3. Teweraut adalah salah satu perempuan Asmat yang berkeinginan untuk meraih
masa depan lebih baik. Tokoh Teweraut berdasarkan skema aktan dikategorikan
sebagai subjek atau pahlawan dalam cerita novel ini.
4. Mama Rin adalah feminis dan aktivis misi kebudayaan suku Asmat. Berbagai
pemikiran dan pandangannya tentang kesetaraan gender membuka wawasan
Teweraut. Begitupula Ndew Cipcowut yang memberi dukungan pendidikan
lebih layak untuk Teweraut agar masa depan Teweraut menjadi lebih baik.
Mama Rind an Ndew Cipcowut berdasarkan skema aktan dikategorikan sebagai
penolong atau helper dalam cerita novel ini.
68