Page 463 - SKI jld 4-16 2015 Resivi Assalam
P. 463

Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 4







                Nabitta Muhammad Shallalahu ‘Alaihi wa Sallam,” dalam Jurnal Nady Al-Adab, edisi tahun
                ke-3 No. 2, November 2005.
           Budi Darma. 2004. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Pusat Bahasa.
           Bujang, Rahmah, 1975, Sejarah Perkembangan Drama Bangsawan di Tanah Melayu dan Singa-
                pura, Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka
           Carey, Peter B.R., 1975, “A Further Note on Professor Johns’ “Gift Addressed to the Spirit of the
                Prophet”, BKI 131: 341-344.
           Chairan, Tamin. 1984. Sakke Ada Aggurung Basa Ugi. Ujungpandang: CV BD Cipta.
           Chamamah-Soeratno, dkk. 1982. Memahami Karya-Karya Nuruddin ar-Raniri, Jakarta: Depdikbud.

           Chambert-Loir, Henri, 2009. “Aksara, Huruf, Lambang: Jenis-jenis Tulisan dalam Sejarah”, Sadur:
                Sejarah Terjemahan di Indonesia dan Malaysia. Jakarta: KPG.
           Chamim, Asykuri dkk, 2003, Purifikasi dan Reproduksi Budaya di Pantai Utara Jawa, Surakarta:
                PSB-PS UMS
           Dafirah, Shaifuddin Bahrum (tt). “Cerita Rakyat Nusantara Masyarakat Bugis Melayu Daramatasiah
                (Perempuan Utama).” Makassar: Yayasan Baruga Nusantara.
           Desantara, 2001, “Bila Pesantren Mengelus Jatilan”, dalam (liputan utama) Desantara (Majalah
                Kebudayaan), edisi 01 tahun I, Jakarta: Desantara

           Djamaris, Edwar. 2002. Pengantar Sastra Rakyat Minangkabau. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
           Edi Sedyawati dkk. 2001. Sastra Jawa: Suatu Tinjauan Umum. Jakarta: Pusat Bahasa dan Balai
                Pustaka
           Effendy, Bisri, 1998a, “Reyog Ponorogo, Kesenian dan Sentuhan Kekuasaan”, dalam Masyarakat
                Indonesia, Jilid XXIV, No. 2, Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

           -------------, 1998b, Jaipong atau Keliningan: Ketegangan antara Kesenian Rakyat dan Birokrasi,
                makalah lepas, tidak diterbitkan

           -------------, 2002, “Ketika Reyog di Pangkuan Generasi Pewaris”, dalam Desantara (Majalah Ke-
                budayaan), edisi 05, tahun II, Jakarta: Desantara
           -------------, 2002, “Mengubur Mitos Kutu, Merenda Kekuasaan Baru”, dalam Desantara (Majalah
                Kebudayaan), edisi 05 tahun II, Jakarta: Desantara
           -------------, 2003, “Reyog Onggopati, Reyog Oposisi?”, Kompas Minggu, 6 April, hal. 18

           -------------, tt, Religi Natuna, Pantulan dari Teater Rakyat, Jakarta: PMB-LIPI
           Enre, Fachruddin Ambo.  1999. Ritumpanna Wélenrénngé: Sebuah  episode sastra  Bugis klasik
                Galigo. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia bekerja sama dengan Eccole française d’Extrême-
                Orient dan Fakultas Sastra Universitas Indonesia.

           Esten,  Mursal.  1977.  “Kaba  Minangkabau:  Beberapa  Kemungkinan  dan  Pengembangannya”
                dalam Bahasa dan Sastra. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

           Eyerman, Ron and Andrew Jamison, 1998, Music and Social Movement. Mobilizing Traditions in
                the Twentieth Century, Cambridge: Cambridge University Press.








                                                                                                449
   458   459   460   461   462   463   464   465   466   467   468