Page 67 - Protokol Penyiapan Plasma Konvalesen
P. 67
Halaman ... dari ....
SPO Nomor : UDD..-PDD-
PENGAMBILAN PLASMA KONVALESEN L2-.
Unit Donor Darah METODE AFERESIS UNTUK TERAPI COVID-19 Versi : 001
... Bidang Sub. Bidang Tgl. Berlaku : .........
Pelayanan Darah Penyediaan Darah Tgl.kaji ulang: .......
3.6 Desinfeksi tangan petugas dan area titik plebotomi donor harus dilakukan dengan menggunakan
larutan disinfektan sesuai prosedur. Masa kedaluwarsa larutan disinfektan harus tercatat.
Pengambilan sampel yang sudah terlabel hendaklah dilakukan sesuai standar untuk
meminimalkan risiko kontaminasi mikroba. Saat proses pengambilan plasma pastikan volume
sesuai standar, catat lama pengambilan di formulir dan beri label Plasma Konvalesen C19 di
kantong. Semua proses harus tercatat dan pastikan kecocokan identitas antara kantong, sampel
dan formulir pencatatan
3.7 Setiap informasi yang berdampak terhadap mutu selama proses pengambilan dicatat. Selama
dan pasca pengambilan plasma, keadaan donor diawasi oleh seorang dokter untuk melihat
adanya reaksi samping. Proses pengambilan dan reaksi samping dilakukan pencatatan dan
pelaporan dalam SIM
3.8 Butir 7.55-7.64 Keamanan Donor
Pastikan langkah untuk menghindari hal yang dapat mempengaruhi donor pada sebelum,
selama dan pasca pengambilan plasma, pendonor diberi arahan untuk masa pemulihan dan
instruksi untuk tidak melakukan hal yang berisiko terhadap pendonor. Monitor keadaan
pendonor saat dan pasca proses pengambilan serta saat makan dan minum di ruang istirahat.
Bila terjadi reaksi samping pada saat pendonor telah meninggalkan UDD, berikan perawatan
segera dan berikan petunjuk penanganan selanjutnya.
Catat dan evaluasi reaksi pendonor yang terjadi saat dan pasca proses pengambilan. Informasi
mengenai reaksi samping dan proses pelacakan penyebab reaksi tsb disusun dalam tren reaksi
untuk mengevaluasi jumlah, jenis dan tingkat keparahan reaksi. Informasi ini digunakan untuk
meningkatkan keamanan pendonor
3.9 Bangunan, fasilitas dan peralatan sesuai dengan Pedoman CPOB di UTD dan Pusat
Plasmaferesis
4. Referensi
4.1 Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Republik Indonesia Nomor 91 tahun 2015 tentang Standar
Pelayanan Transfusi Darah
4.2 PerKa 10 tahun 2017 BPOM tentang Pedoman CPOB di UTD dan Pusat Plasmaferesis
4.3 Shen C, Wang Z, Zhao F, Yang Y, Li J, Yuan J, Wang F, Li D, Yang M, Xing L, Wei J.
Treatment of 5 critically ill patients with COVID-19 with convalescent plasma. Jama. 2020
Mar 27
5. Definisi dan Singkatan
5.1 Alat Pelindung Diri (APD) adalah alat pelindung tubuh yang digunakan untuk melindungi kulit
dan selaput lendir petugas dari risiko pajanan darah, semua jenis cairan tubuh, sekret, ekskreta.
Pada penanganan sampel dan proses, dokter dan petugas menggunakan APD tingkat dua
5.2 Anti koagulan adalah zat kimia sebagai sumber makanan dan untuk mencegah terjadinya
pembekuan darah serta sebagai pengawet, sehingga darah dapat disimpan dalam waktu tertentu
sesuai komponen darahnya. Antikoagulan yang digunakan berupa:
ACD/ ACDA : Acid Citrate Dextrose/ Acid Citrate Dextrose Adenine
59