Page 13 - E-MODUL IPA
P. 13
E-modul IPA
bercocok tanam padi di Bali. Organisasi Subak berlandaskan dengan konsep Tri Hita
Karana yang bersumber dari ajaran agama Hindu. Tri Hita Karana adalah tiga
penyebab kebahagiaan yang dapat dicapai manusia dengan menjaga keharmonisan yang
terdiri dari parahyangan (Tuhan), pawongan (sesama manusia), dan palemahan
(lingkungan).
Nilai-nilai kearifan lokal Subak yaitu diantaranya awig-awig filosofi Tri Hita
,
Karana nangluk merana terasering, hamparan padi yang menghijau, dan pemelihara
keanekaragaman hayati. Awig-awig adalah suatu peraturan subak yang tertulis,
kebersamaan. Filosofi Tri Hita Karana mampu mengajarkan kepada manusia untuk
selalu menjaga hubungan yang harmonis. Kegiatan upacara keagamaan seperti nangluk
merana merupakan suatu ritual yang dilakukan Subak terkait dengan pengendalian hama
dan penyakit pada tanaman padi tanpa membunuh. Terasering untuk menjaga
lingkungan dari kestabilan lereng atau kelongsoran. Hamparan padi yang menghijau
untuk mempertahankan ruang terbuka hijau yang dapat menciptakan lingkungan udara
yang bersih. Pemelihara keanekaragaman hayati menjadi habitat beragam jenis flora
seperti padi dan fauna seperti tikus, katak, ular sawah, dan burung. Kearifan lokal Subak
merupakan salah satu sumber belajar IPA materi interaksi makhluk hidup dengan
lingkungan. Melalui materi ini peserta didik dapat belajar mengenai ekosistem buatan
yang ada di areal sawah yang dikelola oleh Subak dan mengidentifikasi organisme-
organisme yang ada di areal sawah yang dikelola oleh Subak.
AYO KITA PELAJARI TENTANG INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN
LINGKUNGAN YANG BERINTEGRASI DENGAN KEARIFAN LOKAL
AREAL SAWAH YANG DIKELOLA OLEH SUBAK DI BALI
xiii
Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan