Page 16 - E-MODUL IPA
P. 16
E-modul IPA
lingkungan selalu dinamis dan dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi. Selain itu,
komponen lingkungan itu dapat saling memengaruhi dengan kuat. Ada saatnya
kualitas lingkungan berubah menjadi baik dan tidak menutup kemungkinan untuk
berubah menjadi buruk. Perubahan itu dapat disebabkan oleh makhluk hidup dalam
satu lingkungan.
Salah satu lingkungan yang sangat mempengaruhi kehidupan manusia dan
lingkungan sekitar baik secara langsung maupun tidak langsung yaitu lingkungan
sawah. Sawah merupakan lingkungan buatan yang sengaja dibuat manusia untuk
lahan pertanian dan memiliki berbagai fungsi yaitu diantaranya sebagai penghasil
bahan pangan, membuka kesempatan kerja, mempertahankan ruang terbuka hijau,
sebagai tampat hidup makhluk hidup seperti tumbuhan dan hewan, serta sebagai
pelestarian sumber daya alam dan budaya khususnya Subak di Bali. Subak sebagai
suatu organisasi pertanian di Bali berperan dalam mengelola jaringan dan pengaturan
irigasi air, mengatur produksi pangan, mengelola dan mengatur ekosistem lahan
sawah sampai dengan ritual keagaamaan.
Subak sebagai budaya pertanian
di Bali memiliki berbagai kearifan,
diantaranya yaitu kearifan ekologis yang
terfokus pada pelestarian dan
keseimbangan lingkungan. Kearifan
ekologis Subak pada dasarnya
berlandaskan pada konsep yang
diterapkan yaitu Tri Hita Karana.
Adapun komponen Tri Hita Karana
tersebut yaitu parahyangan (Tuhan), Gambar 1.2 Konsep Tri Hita Karana Subak
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2021
pawongan (manusia), dan palemahan
(lingkungan).
1. Komponen parahyangan
Subak mengembangkan harmoni dalam lingkungan spiritual melalui berbagai
upacara/ritual yang berhubungan dengan budidaya padi.
3
Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan