Page 10 - Kelas X_Bahasa Indonesia_KD 3.14
P. 10
(1928), meraih Mr. dari Sekolah Tinggi di Jakarta
(1942), dan menerima Dr. Honoris Causa dari UI (1979)
dan Universiti Sains, Penang, Malaysia (1987).Diberi
nama Takdir karena jari tangannya hanya ada 4.
Pernah menjadi redaktur Panji Pustaka dan Balai
Pustaka (1930-1933), kemudian mendirikan dan
memimpin majalah Pujangga Baru (1933-1942 dan
1948-1953), Pembina Bahasa Indonesia (1947-1952),
dan Konfrontasi (1954-1962). Pernah menjadi guru HKS
di Palembang (1928-1929), dosen Bahasa Indonesia,
Sejarah, dan Kebudayaan di UI (1946-1948), guru besar
Bahasa Indonesia, Filsafat Kesusastraan dan
Kebudayaan di Universitas Nasional, Jakarta (1950-
1958), guru besar Tata Bahasa Indonesia di Universitas
Andalas, Padang (1956-1958), dan guru besar & Ketua
Departemen Studi Melayu Universitas Malaya, Kuala
Lumpur (1963-1968).
Sebagai anggota Partai Sosialis Indonesia, STA pernah
menjadi anggota parlemen (1945-1949), anggota
Komite Nasional Indonesia, dan anggota Konstituante
(1950-1960). Selain itu, ia menjadi anggota Societe de
linguitique de Paris (sejak 1951), anggota Commite of
Directors of the International Federation of
Philosophical Sociaties (1954-1959), anggota Board of
Directors of the Study Mankind, AS (sejak 1968),
anggota World Futures Studies Federation, Roma (sejak
1974), dan anggota kehormatan Koninklijk Institute
voor Taal, Land en Volkenkunde, Belanda (sejak 1976).