Page 12 - Kelas X_Bahasa Indonesia_KD 3.14
P. 12
Setelah lulus dari Hogere Kweekschool di Bandung,
STA melanjutkan ke Hoofdacte Cursus di Jakarta
(Batavia), yang merupakan sumber kualifikasi tertinggi
bagi guru di Hindia Belanda pada saat itu. Di Jakarta,
STA melihat iklan lowongan pekerjaan untuk Balai
Pustaka, yang merupakan biro penerbitan pemerintah
administrasi Belanda. Dia diterima setelah melamar,
dan di dalam biro itulah STA bertemu dengan banyak
intelektual-intelektual Hindia Belanda pada saat itu,
baik intelektual pribumi maupun yang berasal dari
Belanda. Salah satunya ialah rekan intelektualnya yang
terdekat, Armijn Pane.
Sutan Takdir Alisjahbana dan Perkembangan
Bahasa Indonesia
Dalam kedudukannya sebagai penulis ahli dan
kemudian ketua Komisi Bahasa selama pendudukan
Jepang,Takdir melakukan modernisasi bahasa
Indonesia sehingga dapat menjadi bahasa nasional
yang menjadi pemersatu bangsa. Ia yang pertama kali
menulis Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia (1936)
dipandang dari segi Indonesia, buku mana masih
dipakai sampai sekarang,serta Kamus Istilah yang
berisi istilah- istilah baru yang dibutuhkan oleh negara
baru yang ingin mengejar modernisasi dalam berbagai
bidang. Setelah Kantor Bahasa tutup pada akhir Perang
Dunia kedua, ia tetap mempengaruhi perkembangan
bahasa Indonesia melalui majalah Pembina Bahasa
yang diterbitkan dan dipimpinnya. Sebelum