Page 16 - Kelas XII_Fisika_KD 3.8
P. 16

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2


               a. Tujuan Pembelajaran
                      Setelah  mempelajari  modul  kegiatan  pembelajaran  2  ini  kalian  diharapkan  mampu
               menganalisis  secara  kualitatif  fenomena  efek  fotolistrik,  efek  Compton,  panjang  gelombang

               deBroglie, dan momentum foton.

               b. Uraian Materi
               1.  Efek Fotolistrik
                       Pada 1887 Heinrich Hertz mengamati peningkatan berkurangnya muatan dari elektroda
               logam ketika disinari dengan cahaya ultraviolet. Pengamatan itu diteruskan oleh Hallwachs yang
               menemukan adanya emisi elektron ketika menyinari permukaan-permukaan logam seperti seng,
               rubidium, potassium dan sodium dengan cahaya ultraviolet. Proses lepasnya elektron-elektron
               dari permukaan logam yang disinari disebut emisi fotoelektron atau efek fotolistrik
                       Efek  fotolistrik  selanjutnya  diamati  oleh  Lenard  pada  tahun  1902  dengan  perangkat
               seperti  ditunjukkan   pada   Gambar    3.    Lenard menemukan  bahwa jika  pelat  (seng)  disinari
               dengan sinar ultraviolet, maka elektron akan lepas dan meninggalkan pelat dengan fakta-fakta:
               (1)  suatu jenis logam tertentu bila disinari (dikenai radiasi) dengan frekuensi yang lebih besar
                    dari harga tertentu akan melepaskan elektron,  walaupun  intensitas  radiasinya  sangat  kecil.
                    Sebaliknya, berapapun besar intensitas  radiasi  yang dikenakan pada  suatu jenis  logam,
                    jika frekuensinya  lebih kecil  dari  harga  tertentu maka  tidak  akan dapat  melepaskan
                    elektron dari  logam tersebut.
               (2)  kecepatan (energi kinetik) elektron yang lepas dari permukaan logam tidak bergantung pada
                    intensitas cahaya, tetapi hanya bergantung pada frekuensi (atau panjang gelombang) sinar
                    yang digunakan,
               (3)  Jika  batas  frekuensi  radiasi  untuk  terjadinya  efek  fotolistrik  terpenuhi,  meningkatkan
                    intensitas  radiasi  akan  memperbanyak  foto-elektron  yang  dihasilkan,  ditandai  oleh
                    bertambahnya arus foto-elektron (I) yang terukur oleh ampermeter.











                                                                               Vo





                                   Gambar 3. Perangkat percobaan efek fotolistrik




                       Efek  fotolistrik  tidak  dapat  dipahami  dengan  fisika  klasik,  yang  menjelaskan  bahwa
               intensitas  radiasi  sebanding  dengan  energi  gelombang  (kuadrat  amplitudo).  Teori  kuantisasi
               energi yang dikemukakan oleh Planck, kemudian diartikan lebih fisis oleh Einstein digunakan
               untuk  menjelaskan  hasil  eksperimen  dari  gejala  fotolistrik.  Pada  tahun  1905  Einstein  mulai
               memperkenalkan teori kuantum cahaya. Menurut Einstein:
               1.  Pancaran cahaya berfrekuensi f berisi paket-paket gelombang atau paket-paket energi yang
                  besarnya sama dengan hf yang dinamakan foton. Jumlah foton per satuan luas penampang per

                                                                                                       13
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21