Page 17 - Kelas XII_Fisika_KD 3.8
P. 17

satuan waktu sebanding dengan intensitas cahaya, tetapi energi foton tidak bergantung pada
                  intensitas cahaya. Sehingga semakin tinggi intensitas cahaya yang digunakan pada percobaan
                  efek fotolistrik berdampak semakin banyak jumlah elektron yang terpancar ditandai dengan
                  meningkatnya arus fotoelektron yang terukur pada ampermeter.
               2.  Energi foton hanya bergantung pada frekuensi gelombang cahaya. Menurut postulat Planck,
                  foton-foton yang sampai pada katoda akan diserap sebagai kuantum energi. Ketika elektron
                  menyerap foton, maka elektron memperoleh sejumlah energi yang dibawa foton yaitu sebesar
                  hf. Jika energi yang diterima elektron melebihi energi ikat oleh permukaan logam, sebagian
                  digunakan elektron untuk melepaskan diri dari bahan dan sisanya digunakan untuk bergerak,
                  menjadi  energi  kinetik  elektron.  Besarnya  energi  yang  diperlukan  oleh  elektron  untuk
                  melepaskan  diri  dari  logam  (melawan  energi  ikatan  logam)  disebut  fungsi  kerja/energi
                  ambang logam (Wo). Besar energi kinetik maksimum foto-elektron diformulasikan

                                           =  ℎ   –      , dengan    = ℎ  
                                                                 
                                                           
                                           =  ℎ(   –      )

                  dengan
                                EKmaks   = energi kinetik maksimum foto-elektron (J)

                                Wo      = fungsi kerja/energi ambang logam (J)
                                fo      = frekuensi ambang logam (Hz)

                       Energi kinetik foto-elektron diukur dengan memasang sumber tegangan (beda potensial
               listrik) pada perangkat eksperimen fotolistrik dengan kutub negative(-)nya dihubungkan dengan
               elektroda  positif  (anoda).  Pada  saat  telah  terjadi  efek  fotolistrik,  dengan  mengatur  besarnya
               tegangan listrik gerak elektron yang terpancar dari logam dapat dihentikan, ditandai dengan
               aruslistrik  yang  terbaca  oleh  ampermeter  menjadi  nol.  Tegangan  listrik  yang  mampu
               menghentikan  keluarnya  elektron  dari  permukaan  logam  selanjutnya  disebut  beda  potensial
               listrik  penghenti/stopping  voltage  (Vo).  Ketika  foto-elektron  terhenti  berarti  nilai  energi
               kinetiknya sama dengan energi listrik yang dihasilkan oleh sumber tegangan, jadi

                                                                  =     .     
                       dengan
                                                                       -19
                                         e   = muatan electron = 1,6 x 10  C
                                         Vo  = tegangan/beda ptensial henti (volt)

                       Makin tinggi nilai EKmaks makin tinggi besarnya tegangan penghenti Vo agar elektron  tidak
               mengenai kutub elektrodanya (anoda). Nilai Vo ternyata tidak bergantung pada intensitas cahaya
               yang dikenakan pada permukaan logam, melainkan bergantung pada frekuensi dari cahaya yang
               digunakan. Makin tinggi frekuensi cahaya yang digunakan, makin besar nilai Vo. Ini menunjukkan
               bahwa  peningkatan  frekuensi  cahaya  berdampak  pada  meningkantnya  energi  kinetik  foto
               elektron atau kecepatan geraknya, bukan pada jumlah foto elektron.

               2.  Efek Compton
               Pada tahun 1923, Arthur H. Compton mengamati perubahan panjang gelombang sinar-X setelah
               dihamburkan oleh elektron bebas seperti pada gambar 4. Compton menjelaskan, radiasi yang
               dikenakan pada lempeng logam berinteraksi dengan elektron bebas dalam logam (tidak selalu
               menimbulkan  efek  fotolistrik  walaupun  energinya  cukup).    Interaksi  antara  radiasi  dengan
               elektron  bebas  dalam  logam  berperilaku  seperti  tumbukan  elastis  antara  dua  partikel.
               Mekanisme  hamburan  radiasi  (kemudian  disebut  hamburan  Compton  atau  efek  Compton)
               tersebut di atas dapat dijelaskan dengan memberlakukan hukum kekekalan energi dan hukum
               kekekalan momentum linear secara relativistik.


                                                                                                       14
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22