Page 20 - KECERDASAN EMOSIONAL DAN SPIRITUAL
P. 20

Berbeda halnnya dengan Al-Insan, ia dihubungkan dengan kekhalifahan
                                 dan  pemikul  amanah,  predisposisi  negative  pada  diri  manusia  dan
                                 dihubungkan  dengan  proses  penciptaan  manusia.  Al-insan  juga

                                 memiliki  keistimewaan  berupa  berilmu  pengetahuan,  memiliki  daya
                                 nalar sehingga manusia disebut juga sebagai ulum albab, sebagaimana
                                 firman Allah Subhanahu Wata‟ala berikut:


                                 Artinya:  Apakah  kamu  tidak  memperhatikan,  bahwa  Sesungguhnya
                                 Allah  menurunkan  air  dari  langit,  Maka  diaturnya  menjadi  sumber-
                                 sumber air di bumi, Kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-

                                 tanaman  yang  bermacam-macam  warnanya,  lalu  menjadi  kering  lalu
                                 kamu  melihatnya  kekuning-kuningan,  Kemudian  dijadikan-Nya  hancur
                                 berderai-derai.  Sesungguhnya  pada  yang  demikian  itu  benar-benar

                                 terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal (Al-Albabi).
                                 (QS. al Zumar: 21).

                                 Manusia  juga  diistilahkan  dengan  An-nas  yang  merupakan  konsep

                                 bahwasanya  manusia  adalah  sebagai  makhluk  sosial.  Hal  ini
                                 menunjukkan bahwa  manusia  telah  lahir dan tumbuh  dengan  memiliki
                                 berbagai keistimewaan dan keunikan yang berbeda  yang dimiliki oleh

                                 masing-masing kelompoknya.

                                 Dengan demikian makna “manusia” dapat disimpulkan bahwa manusia
                                 merupakan makhluk biologis, psikologis dan sosial, yang ketiganya itu

                                 harus  dikembangkan  dan  diperhatikan  antara  hak  dan  kewajibannya
                                 secara seimbanng dan tentunya senantiasa berada pada hukum-hukum
                                 yang telah ditentukan.

                                 Syaibani dalam tafsir manusia terdiri dari tiga unsur yaitu jasmani, akal

                                 dan ruhani. Menurut pendapat Zayadi (2004) dalam Fitri (2016), bahwa
                                 dimensi  manusia  itu  terbagi  menjadi  tiga  bagian  yaitu;  dimensi  fisik

                                 (jasmani/jasad), dimensi psikhis (ruhani) dan dimensi psikofisik. Setiap
                                 dimensi memiliki satu bagian penting (bisa tunggal atau kesatuan) yang
                                 sangat  mempengaruhi  eksistensi  dimensi  tersebut.  Katakanlah  bagian

                                 penting itu dengan istilah inti dimensi.

                                 Manusia  terdiri  dari  dua  bagian,  ruh  dan  jasad.  Ruh  adalah  bagian
                                 bathin sedangkan jasad adalah bagian dzahir. Ruh berasal dari taman
                                                                                                     17
   15   16   17   18   19   20   21   22   23