Page 4 - KECERDASAN EMOSIONAL DAN SPIRITUAL
P. 4

BAB I

                                                       PENDAHULUAN


                      A.  Latar Belakang

                          Seringkali  kecerdasan  intlektual    (Intelegent  Quotient=IQ),  tidak  berkorelasi
                          dengan  kesuksesan  dalam  kehidupan.  Kecerdasan  intlektual  yang  tidak

                          diimbangi  dengan  kecerdasan  emosional,  berdampak  pada  kemampuan
                          seseorang dalam kehidupan sosialnya. Berdasarkan survei di Amerika Serikat
                          tahun  1918,  tentang  kecerdasan  berpikir  (IQ)  ditemukan  “paradoks”

                          membahayakan  “Sementara  skor  IQ  anak-anak  makin  tinggi,  kecerdasan
                          emosional  mereka  justru turun. Lebih  mengkawatirkan  lagi, data hasil  survei

                          besar-besaran  tahun  1970  dan  1980  terhadap  para  orangtua  dan  guru
                          menunjukkan, “anak-anak generasi sekarang, lebih sering mengalami masalah
                          emosi  dibanding  generasi  terhadulu”  (Agustian,  AG.,  2001).  Survei  tersebut

                          berlanjut  dengan  penelitian  terhadap  ratusan  ribu  pekerja  dari  level  bawah
                          hingga  eksekutif  puncak  di  Amerika  Serikat  kepada  beberapa  perusahaan-
                          perusahaan  besar  dan  kecil  bahkan  wirausahawan.  Dalam  pengkajiannya

                          ditemukan  suatu  inti  kemampuan  pribadi  dan  sosial  yang  sama,  terbukti
                          menjadi utama keberhasilan, yaitu kecerdasan emosi (Agustian, AG., 2001).

                          Kecerdasan emosional (EQ) adalah bagaimana  Kita mengekspresikan emosi

                          dan  mengatasinya  dengan  cara  yang  positif  bahkan  di  situasi  yang  penuh
                          tekanan. Orang dengan EQ tinggi sering mampu untuk berkomunikasi secara
                          efektif,  berempati  dengan  orang  lain,  mengatasi  kesulitan  dan  meredakan

                          konflik. Pengetahuan dan pemahaman ini, sebagian besar merupakan proses
                          non-verbal yang membentuk pemikiran dan mempengaruhi seberapa baik kita
                          berhubungan dengan orang lain.

                          Goleman  (2002)  dalam  Sandi,  2018  mengatakan  bahwa  kecerdasan

                          emosional merujuk kepada kemampuan mengenali perasaan kita sendiri dan
                          perasaan  orang  lain,  kemampuan  memotivasi  diri  sendiri,  dan  kemampuan

                          mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan
                          orang  lain.  Kecerdasan  emosional  mencakup  kemampuan-kemampuan  yang
                          berbeda,  tetapi  saling  melengkapi,  dengan  kecerdasan  akademik,  yaitu

                          kemampuan-kemampuan  kognitif  murni  yang  diukur  dengan  Inteligence

                                                                                                      1
   1   2   3   4   5   6   7   8   9