Page 175 - INVENTARISASI HUTAN
P. 175

g.  Alur induk merupakan batas yang membedakan antar bagian
                        hutan/blok atau kelompok hutan, sementara anak alur merupakan
                        batas yang membedakan antar petak yang satu dengan petak
                        lainnya.
                    h.  Prinsipnya alur sebagai batas Bagian Hutan/Blok/petak, juga
                        sebagai calon jalan angkutan hasil hutan harus memenuhi
                        persyaratan- persyaratan, antara lain: sambung menyambung,
                        cukup    lebar,  tidak  terlalu  menanjak,    dan   tidak  terlalu
                        berbelok-belok.
                   i.   Manfaat dari alur antara lain:
                        1)  Mempermudah        pengukuran     pekerja,    peralatan   dan
                            bahan-bahan keluar masuk hutan.
                        2)  Mempermudah kegiatan pembinaan hutan.
                        3)  Mempermudah pengawasan hutan dan perlindungan hutan
                            (terhadap kebakaran, serangan hama dan penyakit hutan).
                        4)  Memungkinkan hutan sebagai tempat rekreasi yang mudah
                            dicapai.
                        5)  Dapat merupakan bagian yang penting dari infra struktur
                            daerah.
                   j.   Penamaan alur biasa disesuaikan dengan nama blok kawasan
                        hutan tersebut dengan menggunakan abjad/huruf. Ketentuan
                        pemberian “nama” dan “nomor” pada alur sebagai berikut:
                        1)  Alur induk menggunakan nama satu huruf, misalnya alur A, B,
                            C, dst.
                        2)  Alur cabang menggunakan nama dengan dua huruf, huruf
                            depan adalah nama alur induknya, misal: alur cabang dari
                            induk alur A = AA, AB, AC, dan seterusnya; alur cabang dari
                            induk alur B = BA, BB, BC, dan seterusnya.
                        3)  Setiap 200 meter (2hm) dipancang pal Hm dengan leter nama
                            alur dan nomor Hm nya, misal: induk alur A/2, A/4, A/6, dst.,
                            anak alur AA/2, AA/4, AA/6, dst. Penomoran pal Hm untuk alur
                            induk dimulai dari TPK dan untuk alur cabang dimulai dari alur
                            induknya.
                        4)  Pal alur (pal Hm) sedapat mungkin dipancang pada sisi
                            sebelah kiri alur dari TPK atau dari alur induk.
                   k.   Inventarisasi hutan adalah kegiatan menaksir kondisi dan potensi
                        suatu tegakan/hutan. Inventarisasi hutan bertujuan untuk mencatat
                        data primer mengenai tegakan, lapangan, tanah dan tumbuhan
                        bawah yang akan ditata pada jangka waktu tertentu, sehingga dapat
                        diperoleh gambaran yang jelas tentang potensi dan keadaan hutan.
                   l.   Beberapa istilah perisalahan hutan di Perum Perhutani, dibedakan
                        berdasarkan waktu pelaksanaan dan jangka waktunya, yakni:
                        1)  risalah pertama,
                        2)  risalah ulang,

                                       Pusdikbang SDM Perum Perhutani             Hal | 161
   170   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180