Page 69 - INVENTARISASI HUTAN
P. 69
inginkan dan kesalahan sampling yang
diperkenankan. Cara ini titik berat terletak pada
kecermatan hasil penarikan sampel. Jumlah
sampel yang akan dibuat harus mengikuti tujuan,
waktu dan biaya yang diperlukan.
b) Menetapkan besar intensitas sampling sebelum
pelaksanaan pengukuran di lapangan, tanpa
menghiraukan kecermatan sampling yang akan
diperoleh. Cara ini dilakukan karena tersedianya
waktu dan biaya tertentu, atau sudah ada
informasi yang cukup mengenai populasi yang
akan diukur dari pengalaman masa lalu.
Seringkali intensitas sampling harus disesuaikan
dengan jumlah biaya yang tersedia. Dalam keadaan
demikian, intensitas sampling ditentukan dengan
menghitung jumlah sampel yang dapat dibuat
disesuaikan dengan anggaran yang tersedia.
3) Keragaman dan keseragaman sampel
Intensitas sampling ini tidak berbanding lurus dengan
kecermatan sampling, karena kecermatan sampling
sangat dipengaruhi oleh ragam populasi yang
dihadapi. Sebagai contoh untuk mengetahui ukuran
rata-rata dari 1000 buah tegel/keramik, cukup diambil
satu saja, sehingga intensitas sampling yang
diperlukan hanya 1/1000 = 0,1%. Tetapi untuk
mengetahui ukuran rata-rata diameter 1000 pohon
akan diperlukan intensitas samplingyang lebih tinggi
untuk memperoleh kecermatan yang sama, karena
ukuran diameter pohon lebih beragam (heterogen)
dibanding dengan ukuran tegel/keramik.
Hal | 56 Pusdikbang SDM Perum Perhutani