Page 43 - e-book Bahasa Indonesia kreatif Kelas XII
P. 43
3. Nominalisasi
Nominalisasi adalah pembentukan nomina dari kelas kata lain dengan menggunakan afiks (imbuhan)
tertentu. Pembentukan nomina tersebut dapat berasal dari kelas kata verba, adjektiva, atau nomina
lainnya.Teks cerita sejarah merupakan jenis teks penceritaan ulang (rekon/recount).Dalam teks
penceritaan ulang seringkali ditemukan nomina yang merupakan hasil nominalisasi.Pemberian
imbuhan terhadap kata yang mengalami nominalisasi disebut dengan afiksasi. Afiksasi yang sering
terjadi dalam nominalisasi antara lain sebagai berikut:
a. Sufiks –an, -at, -si, -ika, -in, -ir, -tur, -ris, -us, -isme, -is, -isasi, -isida, -ita, -or, dan –tas.
Contoh: bacaan (baca+an), manisan (manis+an), sosialisasi (sosial+isasi), dan kritikus (kritik+us).
b. Prefiks ke-, pe-, dan se-.
Contoh: ketua (ke+tua), pedagang (pe+dagang), dan sekelas (se+kelas).
c. Konfiks ke-an, pe-an, dan per-an.
Contoh: pengaturan (pe+atur+an), pertunjukan (per+atur+an), dan kekayaan (ke+kaya+an).
d. Infiks –el- dan –er-.
Contoh: gelembung (gembung+el), telunjuk (tunjuk+el), dan jemari (jari+em).
e. Kombinasi afiks pemer-, keber-an, kese-an, keter-an, pember-an, pemer-an, penye-an, perse-an,
dan perseke-an.
Contoh: keberhasilan (keber+hasil+an), keterlibatan (keter+libat+an), dan penyesuaian
(penye+suai+an).
Teknik Penulisan Teks Cerita Sejarah
Kejadian-kejadian diceritakan dalam urutan kronologis dari awal sampai akhir. Beberapa peristiwa
juga perlu diatur menurut urutan kronologis.
Dari sekelompok fakta (peristiwa) perlu ada penentuan fakta kausal (penyebab) – fakta peristiwa –
fakta penyebab.
Bila uraian berupa deskriptif – naratif, maka perlu ada proses serialisasi, yaitu mengurutkan
peristiwa-peristiwa berdasarkan prinsip-prinsip di atas.
42 | B a h a s a I n d o n e s i a K r e a t i f