Page 42 - e-book Bahasa Indonesia kreatif Kelas XII
P. 42
a. Frasa nomina modifikatif, yaitu gabungan kata yang bersifat membatasi atau menerangkan unsur
utamanya. Misalnya: rumah mewah (rumah yang mewah, bukan rumah yang kecil), ketua
kelompok, dan uang receh.
b. Frasa nomina koordinatif, yaitu gabungan kata yang memiliki kedudukan setara dan tidak saling
menerangkan. Salah satu cirinya, gabungan kata tersebut dapat dihubungkan dengan konjungsi
dan/atau. Misalnya: sandang (dan) pangan, hak kewajiban, dan lahir batin.
c. Frasa nomina apositif, yaitu gabungan kata yang berfungsi sebagai keterangan yang ditambahkan
atau diselipkan pada kata atau frasa tertentu. Misalnya: Arman, teman adikku, datang ke rumah
tadi pagi. Frasa teman adikku menerangkan kata Arman.
Sama halnya dengan frasa nomina, frasa verba juga terbagi menjadi tiga jenis berikut.
a. Frasa verba modifikatif, seperti: Ibu bekerja keras untuk membahagiakan anaknya.
b. Frasa verba koordinatif, seperti: Premanisme merusak dan menghancurkan nilai-nilai luhur
Pancasila.
c. Frasa verva apositif, seperti: Bisnis yang dijalankannya, berdagang pakaian secara daring,
semakin sukses saat ini.
2. Konjungsi Temporal
Dalam teks cerita sejarah biasanya digunakan konjungsi temporal.Konjungsi temporal adalah kata
penghubung yang menyatakan urutan tindakan atau waktu yang biasanya ada dalam teks cerita
sejarah.Konjungsi temporal terdiri atas dua bagian, yaitu konjungsi temporal sederajat dan konjungsi
temporal tidak sederajat.
Konjungsi temporal sederajat yaitu konjungsi yang menghubungkan dua unsur dalam kalimat yang
sederajat atau setara.Konjungsi ini biasanya digunakan dalam kalimat majemuk setara.Konjungsi
temporal sederajat di antaranya adalah lalu, kemudian, selanjutnya, dan sebelumnya. Misalnya: Jepang
menyerah kepada sekutu, kemudian meninggalkan koloninya satu per satu.
Adapun konjungsi temporal tidak sederajat yaitu konjungsi yang menghubungkan dua unsur dalam
kalimat yang tidak sederajat atau setara.Konjungsi ini biasanya digunakan dalam kalimat majemuk
bertingkat.Konjungsi temporal tidak sederajat di antaranya adalah apabila, jika, bilamana, hingga,
ketika, saat, sambil, sebelum, sampai, sejak, selama, sementara, seraya, dan tatkala. Misalnya: Perang
dingin terjadi setelah perang dunia II berakhir.
B a h a s a I n d o n e s i a K r e a t i f | 41