Page 61 - e-book Bahasa Indonesia kreatif Kelas XII
P. 61

Latihan Soal
            A. Baca dan tentukan Analisis Struktur dan Kebahasaan Teks Editorial berikut!


                                     Kebijakan Itu Harus Efektif Diimplementasikan


            Untuk  apakah  sebuah  peraturan  dibuat?  Agar  bisa  diimplementasikan,  karena  peraturan  itu  dibuat
            untuk  kepentingan  bersama.  Apa  jadinya  kalau  peraturan  dibuat,  tetapi  tidak  efektif  dilaksanakan?
            Pasti ada sesuatu yang tidak tepat dalam merumuskan peraturan itu.

            Mulai hari Senin (29/12) masyarakat Ibu Kota menjalani tata aturan yang baru lagi. Mulai kemarin
            peraturan  three  in  one  tidak  lagi  hanya  berlaku  pagi  hari,  tetapi  juga  sore  hari.  Setiap  mobil  yang
            melintasi jalan-jalan utama Jakarta minimal harus ditumpangi tiga  orang. Pada pagi hari, aturan itu
            berlaku pukul 07.00 hingga 10.00, sementara petang hari mulai pukul 16.00 hingga 19.00.

            Ketika  rencana  itu  mulai  dilontarkan,  sudah  muncul  keberatan  dari  masyarakat.  Bukan  hanya
            peraturan itu dinilai memberatkan, tetapi sejak konsep three in one diterapkan pada pagi hari saja,
            efektivitas sangatlah rendah. Yang muncul adalah joki-joki yang berdiri menawarkan jasa di sepanjang
            jalan utama itu.


            Namun,  Gubernur  DKI  Jakarta  Sutiyoso  tetap  pada  sikapnya.  Peraturan  tetap  akan  diberlakukan
            dengan sebulan masa sosialisasi. Tentunya terlalu dini untuk mengevaluasi efektivitas peraturan itu.
            Namun, dari evaluasi awal, para pengemudi tidak mempedulikan aturan baru itu. Petugas DLLAJR pun
            tidak mengambil tindakan apapun terhadap para joki.

            Mengapa  peraturan  itu  tidak  efektif?  Pertama,  karena  soal  disiplin.  Masyarakat  kita,  termasuk  juga
            masyarakat Jakarta, sangat rendah tingkat disiplinnya. Mereka selalu mencari cara untuk mengakali
            peraturan, apalagi masyarakat tidak mendukung peraturan pembatasan itu.

            Ancaman hukuman bukanlah sesuatu yang ditakuti karena masyarakat paham bahwa hal yang satu itu
            merupakan kelemahan lain dari bangsa kita. Masyarakat pun tahu bagaimana caranya terhindar dari
            ancaman hukuman, yang dikenal sangat tidak tegas itu.

            Alasan  kedua  adalah  tidak  adanya  alternatif  bagi  masyarakat  untuk  mendapatkan  jasa  transportasi
            yang  bisa  menjamin  mobilitas  mereka.  Kita  tahu,  Pemerintah  Provinsi  DKI  sedang  mempersiapkan
            sistem bus dengan jalur khusus atau busway. Namun, selain sistem transportasi alternatif itu belum
            berjalan, konsepnya tidak utuh untuk bisa menjamin kebutuhan tranportasi masyarakat.

            Sekarang ini justru berkembang pertanyaan baru, apakah kebijakan Primprov DKI itu tidak justru akan
            berlawanan  dengan  kebijakan  Gubernur  Sutiyoso  yang  sangat  kuat  keinginannya  untuk  membuat
            Jakarta  tertib.  Ia  mencoba  membatasi  orang  untuk  bisa  masuk  Jakarta  dan  menggusur  masyarakat
            maupun pedagang kaki lima yang menempati lahan yang bukan hak mereka.

            Namun,  bagaimana  orang  tidak  tertarik  untuk  masuk  Jakarta  kalau  semua  kesempatan  itu  mudah
            didapat di Ibu Kota. Meski  pertarungan hidupnya keras,  lebih mudah mendapatkan uang di Jakarta
            dibandingkan dengan di daerah. Di Jakarta menjadi penjaga toilet di hotel ataupun di mall saja bisa
            dapat beberapa puluh ribu rupiah sehari. Jadi, tukang parkir liar, asal bisa teriak-teriak, dengan mudah
            dapat seribu atau dua ribu rupiah. Bahkan menjaga tempat perputaran jalan pun, di Jakarta bisa dapat
            uang.




            60  | B a h a s a   I n d o n e s i a  K r e a t i f
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66