Page 73 - Binder1 WO APRIL
P. 73
Covid-19 jauh lebih cepat dibandingkan
dua pandemi lainnya.
Merebak di Benua Biru pada tahun 1340 hingga
1771, wabah yang dikenal dengan nama Black
Death menewaskan sekitar 200 juta jiwa.
Menjadi salah satu pandemi terparah di dunia,
korban jiwa yang jatuh jauh lebih banyak dari pada
korban perang dunia.
Menurut penelitian yang dilakukan para ahli,
penyakit ini disebabkan bakteri yang dibawa lalat
dan disebarkan tikus-tikus.
Orang yang terinfeksi bakteri akan merasakan
sakit luar biasa dibarengi dengan pembengkakan
di sekujur tubuh. Tidak main-main, bengkak yang
timbul berukuran sebesar telur.
Ebola menduduki peringkat selanjutnya sebagai
salah satu kasus penyakit terparah di dunia. Di
antara negara-negara yang terpapar, Afrika adalah
yang paling parah. Ada lima jenis virus yang
dinamai sesuai dengan wilayah di Afrika, yakni
Zaire, Hutan Taï, Bundibugyo, Reston, dan Sudan.
Virus terparah adalah Zaire Ebola. Tingkat kematian
akibat virus ini bahkan mencapai 90%. Sementara,
Bundibugyo (50%) dan Sudan (70%).
Gejala awal yang ditimbulkan mirip dengan
influenza, namun tahap selanjutnya membuat
penderita diare, timbulnya ruam, muntah-muntah,
hingga gangguan pada hati dan ginjal.
Virus Ebola pertama kali ditemukan pada tahun
1976. Namun, dari rentang waktu 1976 hingga
2013, tercatat sebanyak dua ribu kasus dan hampir
separuhnya meninggal dunia.
Sementara pada Desember 2013 hingga Januari
dunia. Virus menginfeksi sekitar 8098 kasus dan 2016, tercatat ada lebih dari 28 ribu kasus dan
menelan korban jiwa sekitar 774 orang. sekitar 11 ribu korban meninggal dunia.
Ada pula Middle East Respiratory Syndrome H1N1 atau yang lebih dikenal dengan Virus
(MERS). Kasus pertama dilaporkan terjadi di Arab Spanyol menjadi virus paling fatal yang
Saudi pada tahun 2012 dan baru berakhir pada mematikan setelah Ebola.
2019. Penyakit ini diduga ditularkan lewat unta. Nama Spanyol diambil, karena negara tersebut
Tercatat ada sekitar 2494 kasus dan 858 orang menjadi lokasi paling banyak terinfeksi. Ada lebih
meninggal dunia akibat MERS. Angka kematian dari delapan juta orang tewas akibat dari
mulai menurun pada tahun 2016. Sebanyak 27 serangan virus tersebut.
negara mengonfirmasi kasus tersebut. Virus ini merebak sekitar tahun 1917 hingga
SARS membunuh satu dari 10 orang yang 1918 dan menginfeksi 40% warga dunia. Korban
terinfeksi, MERS menelan sepertiga korban jiwa meninggal akibat virus mencapai lebih dari 50
dari jumlah total yang terinfeksi. Sementara meski juta jiwa atau sekitar sepertiga populasi manusia
angka kematian cenderung rendah, penyebaran yang ada kala itu.
APRIL 2020 | | 73