Page 292 - coverFisika
P. 292

e-library SMAN 1 Pringgabaya



                                                                                          e-library SMAN 1 Pringgabaya
                        e-library SMAN 1 Pringgabaya
 e-library SMAN 1 Pringgabaya  e-library SMAN 1 Pringgabaya                               e-library SMAN 1 Pringgabaya
           tersebut. Alat yang dipergunakan dikenal sebagai inter-
           ferometer Michelson.

               Hasil percobaan Michelson bahwa laju cahaya bersifat
           isotropik, artinya tidak bergantung pada arah pengama-
           tan. Pengukuran laju cahaya, yang dilakukan dalam arah
           manapun, tetap akan memberikan hasil yang sama. Dengan
           kenyataan itu, laju cahaya dikatakan merupakan besaran
           mutlak. Karena pengukurannya tidak bergantung pada
           kerangka zacuan yang dipilih. Pernyataan ini telah dijadi-
           kan Einstein sebagai postulat pertama prinsip relativitas
 e-library SMAN 1 Pringgabaya  e-library SMAN 1 Pringgabaya                               e-library SMAN 1 Pringgabaya
           khusus.
           Konsekuensi lain dari fakta tersebut adalah apabila memang
           ada maka eter haruslah dalam keadaan diam dalam kerangka
           acuan bumi. Akan tetapi, kerangka acuan serupa ini tidak
           ada keistimewaannya.Karena tidak akan mempengaruhi
           pengukuran-pengukuran yang kita lakukan. Dengan de-
           mikian, konsep eter itu tidak perlu ada dan para pakar fisika
           sekarang yakin bahwa eter itu memang benar tidak ada.
           Perlu juga catatan tambahan, bahwa fenomena elektromag-
           netik (cahaya) tidak bersesuaian dengan prinsip relativitas
           Galileo. Apabila kita paksakan transformasi Galileo berlaku
 e-library SMAN 1 Pringgabaya  e-library SMAN 1 Pringgabaya                               e-library SMAN 1 Pringgabaya
           di sini maka pengukuran kelajuan cahaya dalam kerangka
           acuan S dan S* haruslah memenuhi persamaan




           dengan c adalah laju cahaya menurut kerangka acuan S.
           Sementara c’ adalah laju cahaya menurut kerangka acuan
           S*. Akan tetapi, hasil dari percobaan Michelson-Morley
           menunjukkan bahwa ternyata c’ = c. Jelas bahwa trans-
           formasi kecepatan Galileo tersebut tidak berlaku dalam
           fenomena elektromagnet.

 e-library SMAN 1 Pringgabaya  e-library SMAN 1 Pringgabaya                               e-library SMAN 1 Pringgabaya
            Uji Kemampuan 7.2


           Kerjakanlah dalam buku latihanmu.
           1.  Sebutkan latar belakang hipotesisi fisikawan
                                                        Morley. Kesimpulan-kesimpulan apakah
               abad ke-19 tentang adanya eter.
                                                        yang dapat diperoleh dari eksperimen
           2.  Jelaskan metode eksperimen Michelson
                                                        Michelson-Morley tersebut.





                                                                    Teori Relativitas Khusus
 e-library SMAN 1 Pringgabaya  e-library SMAN 1 Pringgabaya                            285 e-library SMAN 1 Pringgabaya
   287   288   289   290   291   292   293   294   295   296   297