Page 197 - Modul Bahasa Indonesia Kelas VIII EDIT TERBARU (1)
P. 197
Kompetensi Dasar:
3.18 Menelaah unsur buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca.
4.18 Menyajikan tanggapan terhadap buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca secara lisan/tertulis.
Pembelajaran
Mendiskusikan unsur kebahasaan dalam buku fiksi.
Membuat tanggapan terhadap buku fiksi.
Menyajikanan tanggapan terhadap buku fiksi.
Memberikan komentar terhadap tanggapan terhadap buku fiksi.
Materi:
Ungkapan dalam buku fiksi
Unsur-unsur menarik dalam buku fiksi.
Daya tarik bacaan.
Mendiskusikan isi buku.
C. Menelaah Unsur-unsur Penting dalam Buku Fiksi dan Nonfiksi
Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan mampu: menemukan unsur kebahasaan dalam menelaah
unsur buku fiksi dan nonfiksi.
1. Ungkapan sebagai Unsur Kebahasaan dalam Buku Fiksi
Ungkapan adalah gabungan kata yang memiliki makna yang sudah menyatu dan tidak ditafsirkan dengan
makna unsur yang membentuknya.
Ungkapan atau Idiom adalah gabungan kata yang membentuk arti baru yang tidak berhubungan dengan
kata pembentuk dasarnya.
Ungkapan adalah gabungan dua kata atau lebih yang digunakan seseorang dalam situasi tertentu untuk
mengkiaskan suatu hal.
Ungkapan terbentuk dari 2 kata atau lebih, gabungan kata tersebut jika tidak terdapat konteks yang
menyertainya maka akan memiliki dua kemungkinan makna yaitu makna sebenarnya atau denotasi dan
makna kias atau konotasi. Contohnya ungkapan ―membanting tulang‖
a. Indra membanting tulang di sampingnya sebagai luapan kemarahannya
Kalimat tersebut membentuk makna yang sebenarnya atau denotasi, pada gabungan kata membanting tulang
bermakna denotasi adalah kegiatan membanting tulang.
b. Indra membanting tulang untuk menghidupi keluarganya
Kalimat tersebut membentuk makna kias atau konotasi, kata membanting tulang berarti bekerja keras.
Contoh Ungkapan
Berikut ini adalah contoh ungkapan beserta artinya:
UNGKAPAN ARTINYA
Bating Tulang Kerja Keras
Gulung tikar Bangkrut
Kaki Tangan Anak buah
Angkat kaki Pergi
Naik pitam Marah
Buah bibir Topik Pembicaraan
193