Page 73 - Modul Bahasa Indonesia Kelas VIII EDIT TERBARU (1)
P. 73
Bab IV: Puisi Bahasa Hati
Kompetensi Dasar:
3.7 Mengidentifikasi unsur-unsur pembangun teks puisi yang diperdengarkan atau dibaca
4.7 Menyimpulkan unsur-unsur pembangun dan makna teks puisi yang diperdengarkan atau dibaca
Pembelajaran:
Mengamati model-model teks puisi
Merumuskan pengertiaan puisi
Mendiskusikan isi teks puisi yang dibaca
Mendiskusikan unsur-unsur pembangun puisi dan jenis-jenisnya
Mempresentasikan hasil diskusi
Materi:
Pengertian teks puisi
Unsur-unsur pembentuk teks puisi
Simpulan isi, unsur-unsur pembangun teks puisi, dan jenis-jenisnya
Periodesasi puisi (Pengayaan)
Pada kelas 7 kita telah mempelajari puisi lama yang berbentuk pantun, syair, dan gurindam. Pada kelas 8 ini,
kita akan mempelajari bentuk puisi baru atau puisi modern. Sebenarnya puisi tidak asing bagi kita. Bukankah kita
bisa mendengarkan untaian kata yang indah dalam larik sebuah lagu? Jadi, gagasan itu tidak hanya dapat kita
ungkapan dalam bentuk karangaan prosa seperti deskripsi, ekposisi, dan juga cerpen, tetapi bisa kita ungkapan dalam
bentuk puisi.
Sebelum mengenal lebih jauh mari kita cermati lirik-lirik lagu berikut:
DENGAN PUISI AKU - BIMBO Puisi
Aku yang pernah engkau kuatkan
Dengan puisi aku bernyanyi Aku yang pernah kau bangkitkan
Sampai senja umurku nanti Aku yang pernah kau beri rasa
Dengan puisi aku bercinta Saat ku terjaga hingga ku terlelap nanti
Selama itu aku akan selalu mengingatmu
Dibatas cakrawala Kapan lagi ku tulis untukmu
Tulisan -tulisan indahku yang dulu
Pernah warnai dunia
Dengan puisi aku mengenang Puisi terindahku hanya untukmu
Lama nian dia akan datang Mungkinkah kau kan kembali lagi
Dengan puisi aku menangis Menemaniku menulis lagi
Kita arungi bersama
Jarum waktu bila kejam mengiris Puisi terindahku hanya untukmu
Saat ku terjaga hingga ku terlelap nanti
Selama itu aku akan selalu mengingatmu
Dengan puisi aku mengutuk Kapan lagi ku tulis untukmu
Nafas jaman yang busuk Tulisan -tulisan indahku yang dulu
Dengan puisi aku berdo’a Pernah warnai dunia
Puisi terindahku hanya untukmu
Perkenankanlah kiranya Mungkinkah kau kan kembali lagi
Menemaniku menulis lagi
Kita arungi bersama
Puisi terindahku hanya untukmu
69