Page 78 - Modul Bahasa Indonesia Kelas VIII EDIT TERBARU (1)
P. 78
2. Bentuk intern pola bunyi yang terdiri dari aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan awal, sajak
berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi bunyi (kata), dan sebagainya.
3. Pengulangan kata/ungkapan.
Ritma (ritme; irama) adalah alunan yang terjadi krn perulangan dan pergantian kesatuan bunyi dalam
arus panjang pendek bunyi, keras lembut tekanan, dan tinggi rendah nada; ritme
Metrum adalah ukuran irama yang ditentukan oleh jumlah dan panjang tekanan suku kata dalam
setiap baris; pergantian naik turun suara secara teratur, dengan pembagian suku kata yang
ditentukan oleh golongan sintaksis.
2.2 Struktur Batin Puisi
Struktur batin puisi adalah unsur pembangun puisi yang tidak tampak langsung dalam penulisan kata-
katanya. Struktur batin puisi dapat dikelompokkan sebagai berikut:
(1) Tema/makna (sense)
Tema adalah pokok pikiran; dasar cerita (yang dipercakapkan, dipakai sebagai dasar mengarang,
menggubah/mengarang sajak, dsb). Media puisi adalah bahasa. Maka puisi harus bermakna, baik makna tiap
kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan.
(2) Rasa (feeling)
Rasa yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema
dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya latar belakang
pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis
dan psikologis, dan pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan ketepatan dalam menyikapi suatu
masalah tidak bergantung pada kemampuan penyair memilih kata-kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi
saja, tetapi lebih banyak bergantung pada wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan kepribadian yang
terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan psikologisnya.
(3) Nada (tone),
Nada yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair
dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk
memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca, dengan nada sombong,
menganggap bodoh dan rendah pembaca, dll.
(4) Amanat/tujuan/maksud (itention)
Amanat adalah gagasan yang mendasari karya sastra; pesan yg ingin disampaikan pengarang kepada
pembaca atau pendengar. Sadar ataupun tidak, ada tujuan yang mendorong penyair menciptakan puisi.
Tujuan tersebut bisa dicari sebelum penyair menciptakan puisi, maupun dapat ditemui dalam puisinya.
B. Menyimpulkan Isi Puisi
Memahami puisi memang tidak mudah. Bahasa puisi berbeda dengan bahasa yang kita gunakan sehari-hari.
Penyair sengaja memilih kata-kata yang indah, yang dapat menimbulkan kemerduann bunyi dan sekaligus
dapat menggambarkan ide yang ingin disampaikan dengan tepat. cara menyampaikannya pun tidak secara
langsung, melainkan melalui simbol-simbol, perbandingan, perbandingan, dan kiasan-kiasan. Selain itu, kata-
kata dalam puisi amat terbatas, karena penyair "membuang" kata-kata yang tidak terlalu penting.
Berkaitan dengan hal itu, berikut langkah-langkah cara memahami puisi.
(1) Kita mencoba "mengembalikan" kata-kata dan tanda baca yang "dibuang" oleh penyair. Dengan kata lain,
kita menambahkan kata-kata lain untuk melengkapi atau memperjelas kata-kata dalam puisi. Kita tambahkan
tanda baca untuk memperjelas hubungan makna antar kata-kata.
74