Page 75 - Modul Bahasa Indonesia Kelas VIII EDIT TERBARU (1)
P. 75
Membayangkan wajahmu adalah siksa.
Kesepian adalah ketakutan dalam kelumpuhan.
Engkau telah menjadi racun bagi darahku.
Apabila aku dalam kangen dan sepi
Itulah berarti
aku tungku tanpa api.
Judul puisi Kangen memiliki makna rindu yang teramat sangat. Pada baris pertama dan kedua
―Kau tak akan mengerti bagaimana kesepianku menghadapi kemerdekaan tanpa cinta” berarti: Penyair ingin
mengungkapkan bahwa seseorang yang rindukannya tak akan mengerti betapa kesepian hidupnya walaupun
penyair sebenarnya dalam kehidupan yang bebas tetapi penyair merasa sendiri dan kesepian tanpa cinta.
Pada baris ketiga dan keempat ―kau tak akan mengerti segala lukaku kerna cinta telah sembunyikan
pisaunya‖ berarti: penyair mengungkapkan betapa dia merasa sakit tanpa alasan karena mencintai ―kau‖.
Pada baris kelima ―membayangkan wajahmu adalah siksa‖ berarti: menahan rindu adalah hal yang
menyakitkan bahkan ketika mengenangnya. Pada baris keenam ―kesepian adalah ketakutan dalam
kelumpuhan‖ berarti: perasaan sepi yang menyiksa penyair memang harus dihadapi, seperti orang yang
mengalami cacat fisik yaitu lumpuh. Ketika orang lumpuh merasa takut, ia tidak bisa berbuat apa-apa karena
tidak bisa lari dari keadaan takut, dan harus menghadapinya. Pada baris ketujuh ―Engkau telah menjadi racun
bagi darahku‖ berarti: orang yang dirindukannya sudah menguasai pikirannya, sehingga susah untuk
dilupakan. Pada baris kedelapan, sembilan, dan sepuluh ―Apabila aku dalam kangen dan sepi itulah berarti
aku tungku tanpa api‖ berarti: Saat penyair merasa kesepian karena merindukan seseorang, ia merasa tidak
berguna, karena hanya bisa merindukannya tanpa bisa bertemu dengannya.
Objek-objek yang dikemukakan: kau, kesepianku, kemerdekaan tanpa cinta, lukaku, wajahmu, siksa,
racun, darahku, kangen, sepi, dan api.
Dunia pengarang adalah dunia yang diciptakan pengarang dalam puisinya: Penyair merasa kesepian
walaupun sebenarnya dia bebas dan merasakan rindu yang menyiksa karena mencintai tanpa dapat
bertemu, maka kesepian itu harus dihadapinya karena dia tidak dapat melupakan ―kau‖. Saat merindukan
―kau‖ penyair merasa perasaannya tidak berguna, karena tidak dapat bertemu dengan seseorang yang
sangat dirindukannya.
Uraian di atas hendak menegaskan bahwa puisi diungkapkan dengan cara yang khas, yang bisa jadi
membuat kesulitan bagi kita untuk memahami maknanya. Namun, dengan beralatih terus-menerus dan rajin
membaca puisi sangat membantu kita untuk memahani dunia puisi.
Penilaian Tugas KD 3.7
Teks 1
Salju
Karya Wing Kardjo
Ke manakah pergi
mencari matahari
ketika salju turun
pepohonan kehilangan daun
Ke manakah jalan
mencari lindungan
ketika tubuh kuyup
dan pintu tertutup
Ke manakah lagi
mencari api
ketika bara hati
71