Page 108 - Konferensi Pers Hasil Operasi Penindakan pada Produksi dan Peredaran Produk Ilegal di Kota Bandung dan Kabupaten Bogor
P. 108
Dalam temuan BPOM itu, terdapat enam merek kopi saset mengandung paracetamol dan
sildenafil. Merek-merek itu, antara lain: Kopi Jantan Kopi Cleng Kopi Badak Spider Urat Madu
Kopi Jakarta Bandung.
3. Efek samping dan Bahaya kopi paracetamol
Kandungan paracetamol dalam kopi-kopi tersebut tidak diketahui secara jelas dosisnya.
Padahal, konsumsi paracetamol melebihi dosis yang dianjurkan (overdosis) dapat
menyebabkan gangguan sistem organ hati.
Efek samping parasetamol bisa menilbulkan gejala alergi serius seperti ruam, gatal, bengkak
di wajah, lidah, atau tenggorokan, pusing, hingga kesulitan bernapas. Sedangkan, efek fatal
fatal yang dapat ditimbulkan dari konsumsi parasetamol adalah kerusakan hati dan ginjal.
Sementara itu, sildenafil merupakan nama generik atau zat aktif, yang secara klinis digunakan
untuk mengatasi impotensi atau disfungsi ereksi pada pria. Overdosis sildenafil dapat berakibat
pada kesulitan napas, pingsan, penurunan fungsi pengelihatan dan pendengaran, serta ereksi
yang terjadi selama 4 jam atau lebih.
Bagi penderita sakit jantung, konsumsi obat kimia sildenafil yang berlebihan dapat
mengakibatkan nyeri di dada, rahang, lengan kiri, pusing, dan mual. Dengan kata lain,
kegunaan sildenafil yang terkandung dalam kopi kemasan tersebut biasanya terdapat pada
obat-obat viagra.
Penny menjelaskan, penggunaan bahan pangan yang mengandung bahan kimia obat ini
berisiko pada kesehatan seperti gangguan jantung, gangguan hati, hingga menyebabkan
kematian.
4. Produk kopi paracetamol tanpa izin edar
Mengutip pemberitaan Kompas.com, Sabtu (5/3/2022), saat diperiksa, kopi saset tersebut
tertera izin BPOM pada ketiga kemasannya.
Namun, Penny memastikan bahwa izin tersebut adalah palsu. Ia pun mengimbau kepada
masyarakat untuk berhati-hati terhadap produk-produk tertentu meskipun di kemasannya
sudah tertera izin BPOM. Sebab, tidak menutup kemungkinan produsen memalsukan izin
BPOM-nya.
"Itulah kenapa kita perlu mengecek BPOM mobile, kalaupun kita sudha melakukan check
kemasan, label, kedaluwarsa, tapi tetap harus cek kembali apa betul izin edarnya itu adalah
betul-betul tidak palsu," ujar Penny.
5. Tersangka kopi paracetamol
Dari temuan itu, BPOM menetapkan dua tersangka dengan tuduhan pemalsuan izin BPOM
yang tertera pada kopi saset. Atas perbuatannya, pelaku bisa dikenakan Pasal 196 dan 197
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Menurut Penny, kedua tersangkan juga terancam pidana penjara maksimal 15 tahun dan
denda paling banyak Rp 1,5 miliar.
Adapun bunyi Pasal 196 UU 36/2009 yakni setiap orang yang dengan sengaja memproduksi
atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar