Page 173 - Konferensi Pers Hasil Operasi Penindakan pada Produksi dan Peredaran Produk Ilegal di Kota Bandung dan Kabupaten Bogor
P. 173
Judul : BPOM Medan: Belum Ada Temukan Kopi Mengandung Bahan Kimia
Obat di Sumut
Nama Media : mistar.id
Tanggal : 8 Maret 2022
Halaman/URL : https://www.mistar.id/medan/bpom-medan-belum-ada-temukan-kopi-
mengandung-bahan-kimia-obat-di-sumut/
Tipe Media : Media Online
Sejumlah merek kopi yang mengandung bahan
kimia obat yakni obat kuat pria dan paracetamol
ditemukan di Kota Bandung dan Kabupaten
Bogor oleh Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) baru-baru ini.
Namun saat ini, untuk di wilayah Medan dan
Sumatera Utara (Sumut) hingga saat ini belum
ada dijumpai kopi yang mengandung bahan
kimia dan obat tersebut.
“BPOM Medan saat ini belum ada temukan kopi
mengandung bahan obat kimia,” sebut
Koordinator Kelompok Subtansi Informasi dan
Komunikasi Balai Besar POM di Medan Yanti
Agustini pada wartawan, Senin (7/3/22).
Menurut Yanti, saat ini BPOM Medan tengah melakukan pengembangan dan menunggu
instruksi dari BPOM pusat. “Kita hingga saat ini terus melakukan pengembangan dan
menunggu instruksi pusat,” bebernya.
Seperti diketahui, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan sejumlah merek
kopi yang mengandung bahan kimia obat yakni obat kuat pria dan paracetamol. BPOM merinci,
merek kopi tersebut yakni, Kopi Jantan, Kopi Cleng, Kopi Bapak, Spider, Urat Madu, dan
Jakarta Bandung. Belum ada keterangan dari produsen kopi tersebut terkait temuan BPOM.
Kepala BPOM, Penny K. Lukito mengingatkan soal bahaya penggunaan bahan kimia obat
dalam produk pangan olahan. BPOM, kata dia, menemukan kopi yang mengandung
Parasetamol dan Sildenafil dalam penindakan di Kota Bandung dan Kabupaten Bogor.
“Bahan Kimia Obat merupakan bahan yang dilarang digunakan dalam obat tradisional dan
pangan olahan. Bahan kimia obat seperti Paracetamol dan Sildenafil merupakan bahan yang
digunakan untuk produksi obat,” kata Penny dalam keterangannya, Minggu (6/3/22).
Penny menjelaskan, penggunaan Paracetamol dan Sildenafil yang tidak tepat dapat
mengakibatkan efek samping yang ringan, berat bahkan sampai menimbulkan kematian.
Kata Penny, Paracetamol dapat menimbulkan efek samping mual, alergi, tekanan darah
rendah, kelainan darah, dan jika digunakan secara terus-menerus dapat menimbulkan efek
yang lebih fatal seperti kerusakan pada hati dan ginjal.

