Page 32 - BURSA HILIRISASI INOVASI HERBAL INDONESIA 2020
P. 32
Lebih lanjut, Kepala Badan POM mengungkapkan bahwa Badan POM berupaya
mengembangkan obat berbahan herbal untuk meningkatkan daya saing dan menjadi
salah satu alternatif dalam pengobatan secara formal. Upaya tersebut sejalan dengan
percepatan hilirisasi untuk mendorong pengembangan industri obat berbahan herbal.
Badan POM telah melakukan pendampingan penelitian uji klinik, mulai dari
penyusunan protokol, diperolehnya pendanaan penelitian oleh Kementerian Riset dan
Teknologi, hingga pelaksanaan uji klinik yang dilakukan terhadap sistem manajemen
mutu, fasilitas uji klinik, dokumen uji klinik, dan produk uji.
Tahun 2019 lalu, sudah berjalan 8 penelitian yang terdiri dari 5 uji pra klinik dan 3 uji
klinik. Selain itu terdapat 19 riset obat herbal yang sedang didampingi Badan POM
hingga produk mendapat izin edar. Tak hanya itu, Indonesia juga telah memiliki 23
produk fitofarmaka yang berasal dari bahan alam baik tumbuhan maupun hewan.
Fitofarmaka merupakan obat tradisional yang telah memiliki bukti ilmiah melalui
proses uji klinik.
Komitmen Badan POM untuk meningkatkan daya saing Obat Tradisional tercermin
dengan adanya percepatan pelayanan perizinan, pendampingan dan pembinaan
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), program Bapak Angkat Jamu,
pendampingan UMKM Jamu Gendong, inisiasi pengembangan Café Jamu,
pengembangan obat tradisional/jamu tematik, serta membuka dan akses pasar
ekspor internasional. (RIE)