Page 46 - Kunjungan Kerja Menko Kemaritiman dan Investasi bersama Badan POM serta Wakil Menkes ke Fasilitas Produksi PT Etana Biotechnologies Indonesia
P. 46
Judul : Kabar Gembira, Tiongkok Akan Bikin Pabrik Vaksin di RI dengan
Teknologi Pfizer
Nama Media : Koran-jakarta.com
Tanggal : 9 September 2021
Halaman/URL:https://koran-jakarta.com/kabar-gembira-tiongkok-akan-bikin-pabrik-
vaksin-di-ri-dengan-teknologi-pfizer
Tipe Media : Online
Walvax Biotechnology, Perusahaan
asal Tiongkok, bekerja sama dengan
PT Etana Biotechnologies Indonesia
akan membangun pabrik vaksin di
Pulogadung, Jakarta Timur. Kedua
perusahaan berencana untuk
memproduksi vaksin Covid-19 mRNA.
Perusahaan asal Tiongkok tersebut
berperan dalam riset, pengembangan,
produksi, dan distribusi vaksin, monoclonal antibodi dan produk darah.
Pengembangan vaksin tersebut akan memakai teknologi yang sama dengan Pfizer,
setelah dijelaskan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut
Binsar Pandjaitan.
"Kemarin, saya mengunjungi satu calon pabrik vaksin yang sekarang berdiri di
Pulogadung. Itu teknologi yang paling baru, mRNA, itu yang dibikin Pfizer. Sekarang
kita 'curi' teknologi itu, kerja sama dengan pihak lain," kata Luhut dalam peluncuran
Kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia #PasarLautIndonesia di
Aceh, seperti dikutip dari Antara, Rabu (8/9/2021).
Luhut menerangkan, kalau perusahaan Etana sudah siap memproduksi vaksin.
Dirinya juga menyebut kesiapan produksi vaksin di Etana sudah mendapat acungan
jempol dari Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito.
Dijadwalkan, vaksin Etana akan mulai diproduksi mulai Juni-Juli 2022 dengan total
produksi mencapai 30 juta dosis pada tahap awal.
"Sekarang prosesnya jalan. Kita lihat nanti dia refilling bulan 12 (Desember). Kalau
dapat emergency use authorization, nanti bisa mulai produksi tahun depan pada bulan
Juni-Juli. Itu akan 30 juta dosis tahap pertama dan 70 juta dosis kemudian," katanya.
Pemerintah tidak hanya mendorong produksi vaksin Etana, Luhut menjelaskan bahwa
dukungan penuh terus terhadap pengembangan Vaksin Merah Putih. Meski demikian,
ia menekankan, transfer teknologi dibutuhkan untuk bisa menciptakan lompatan besar
agar Indonesia bisa maju.