Page 48 - Kunjungan Kerja Menko Kemaritiman dan Investasi bersama Badan POM serta Wakil Menkes ke Fasilitas Produksi PT Etana Biotechnologies Indonesia
P. 48
Judul : Vaksin Covid-19 mRNA Siap Libatkan 3.000 Subjek Penelitian
Nama Media : okezone.com
Tanggal : 9 September 2021
Halaman/URL:https://lifestyle.okezone.com/read/2021/09/09/481/2468749/vaksin-
covid-19-mrna-siap-libatkan-3-000-subjek-penelitian-di-indonesia
Tipe Media : Online
GUNA memastikan tercukupinya stok vaksin
Covid-19, pemerintah melakukan segala
cara. Salah satunya membuat vaksin sendiri.
Ya, vaksin Merah Putih terus dikerjakan
hingga sekarang. Perkembangannya pun
terbilang baik, salah satunya bahkan sudah
memasuki uji klinis tahap 2.
Tak hanya itu, pemerintah pun berupaya
untuk membuat vaksin Covid-19 platform
mRNA, serupa dengan Pfizer, di Indonesia.
Kerjasama pun sudah dilakukan antara pemerintah dengan PT Etana Biotechnologies
Indonesia.
Vaksin Covid-19
Menurut laporan resmi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), kerja sama ini juga
melibatkan perusahaan asal China yaitu Yuxi Walvax Biotechnology. Bagaimana detail
pelaksanaannya?
"Roadmap penyiapan fasilitas produksi di PT Etana rencananya akan dilakukan secara
bertahap, yaitu dengan menyiapkan fasilitas fill and finish sebelum mengembangkan fasilitas
upstream dan downstream," menurut laporan BPOM yang diterima, Kamis (9/9/2021).
Diterangkan juga dalam laporan tersebut bahwa PT Etana telah mendapatkan persetujuan
pelaksanaan uji klinik fase 3 yang akan melibatkan 3.000 subjek di Indonesia dan 28.000
subjek secara global.
"Uji klinik di Indonesia akan dilaksanakan di center Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan
dengan melibatkan delapan satellite site, yaitu Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti
Saroso, Puskesmas Cilincing, Puskesmas Pulo Gadung, Puskesmas Ciracas, Puskesmas
Duren Sawit, Puskesmas Cakung, Puskesmas Kalideres, dan Puskesmas Kebayoran Lama,"
tulis laporan tersebut.
Kepala BPOM Penny K. Lukito menerangkan bahwa akses dan ketersediaan vaksin COVID-
19 menjadi hal krusial di masa pandemi ini. Namun, jumlah industri farmasi yang siap dengan
kapasitas memadai dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat global sangat terbatas.
"Untuk itu, kerja sama industri farmasi lokal dengan pengembang vaksin dari luar negeri
dalam rangka penelitian atau uji klinik di Indonesia dan juga transfer teknologi penting demi
mendukung percepatan kemandirian penyediaan vaksin di dalam negeri," tambahnya.