Page 53 - Kunjungan Kerja Menko Kemaritiman dan Investasi bersama Badan POM serta Wakil Menkes ke Fasilitas Produksi PT Etana Biotechnologies Indonesia
P. 53
Judul : RI Produksi Vaksin Berbasis mRNA
Nama Media : Koran-jakarta.com
Tanggal : 9 September 2021
Halaman/URL: https://koran-jakarta.com/ri-produksi-vaksin-berbasis-mrna
Tipe Media : Online
JAKARTA - Pemerintah mengatakan pabrik
vaksin milik PT Etana Biotechnologies
Indonesia di Pulogadung, Jakarta Timur,
akan mengembangkan vaksin Covid-19
berbasis mRNA (messenger RNA).
Teknologi tersebut dipakai juga oleh Pfizer.
"Kemarin (Selasa, 7/9), saya mengunjungi
satu calon pabrik vaksin yang sekarang
berdiri di Pulogadung. Itu teknologi yang
paling baru, mRNA, itu yang dibikin Pfizer.
Sekarang kita 'curi' teknologi itu, kerja sama
dengan pihak lain," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar
Pandjaitan dalam peluncuran Kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia
#PasarLautIndonesia di Aceh, yang dipantau dari Jakarta, Rabu (8/9).
Etana Biotechnologies Indonesia berencana memproduksi vaksin Covid-19 mRNA bekerja
sama dengan Walvax Biotechnology, perusahaan asal Tiongkok yang terlibat dalam riset,
pengembangan, produksi, dan dan distribusi vaksin, monoclonal antibodi, dan produk darah.
Menurut Luhut, Etana sudah siap memproduksi vaksin. Dia juga menyebut kesiapan produksi
vaksin di Etana sudah mendapat acungan jempol dari Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) Penny Lukito. Rencananya, vaksin Etana akan mulai diproduksi mulai Juni-
Juli 2022 dengan total produksi mencapai 30 juta dosis pada tahap awal.
"Sekarang prosesnya jalan. Kita lihat nanti dia refilling bulan 12 (Desember). Kalau dapat
emergency use authorization, nanti bisa mulai produksi tahun depan pada bulan Juni-Juli. Itu
akan 30 juta dosis tahap pertama dan 70 juta dosis kemudian," katanya.
Transfer Teknologi
Tidak hanya mendukung produksi vaksin Etana, Luhut mengatakan pemerintah juga
mendorong terus pengembangan Vaksin Merah Putih. Namun, dia menekankan, transfer
teknologi dibutuhkan untuk bisa menciptakan lompatan besar agar Indonesia bisa maju.
"Siapa saja kawan kita yang mau teknologi transfer, kita ambil, supaya apa, supaya kita bisa
leapfrog," katanya.
Luhut menuturkan dukungan untuk perusahaan tersebut memproduksi vaksin di dalam negeri
merupakan wujud keberpihakan pemerintah terhadap produk dalam negeri.