Page 54 - Kunjungan Kerja Menko Kemaritiman dan Investasi bersama Badan POM serta Wakil Menkes ke Fasilitas Produksi PT Etana Biotechnologies Indonesia
P. 54
Judul : Tak Singgung Vaksin Nusantara, Anggota DPR RI Ini Sentil Luhut Soal
Vaksin Merah Putih: Ini Harus Didorong!
Nama Media : pikiran-rakyat.com
Tanggal : 9 September 2021
Halaman/URL:https://galamedia.pikiran-rakyat.com/news/pr-352565071/tak-
singgung-vaksin-nusantara-anggota-dpr-ri-ini-sentil-luhut-soal-vaksin-
merah-putih-ini-harus-didorong
Tipe Media : Online
GALAMEDIA - Anggota DPR RI
Mulyanto meminta pemerintah untuk
fokus mengembangkan vaksin Merah
Putih yang dikembangkan anak bangsa.
Namun ia sama sekali tak menyinggung
soal Vaksin Nusantara.
"Jangan sampai upaya tersebut
terbengkalai karena pemerintah lebih
mementingkan pembangunan pabrik
vaksin milik investor asing daripada
mengembangkan vaksin buatan anak
bangsa sendiri," kata Mulyanto dalam keterangan tertulis, Kamis, 9 September 2021.
Politikus PKS itu menegaskan bahwa pemerintah jangan salah fokus dalam upaya
pengadaan vaksin. Pemerintah harus konsisten memprioritaskan vaksin inovasi anak
bangsa dari pada vaksin asing.
Penegasan itu disampaikan Mulyanto menanggapi hasil kunjungan Menteri
Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan ke salah satu
pabrik vaksin di kawasan Pulo Gadung, Jakarta Timur, Rabu, 8 September 2021.
Mulyanto mengingatkan bahwa pembuatan vaksin Merah Putih ini sudah menjelang
tahap-tahap akhir.
Ia memandang perlu pemerintah memberikan dukungan maksimal agar vaksin Merah
Putih hasil karya putra/putri Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negerinya sendiri.
"Pak Luhut ini Menko Investasi jadi fokusnya cari investor, sementara PKS ingin
vaksin Merah Putih hasil inovasi anak bangsa. Ini dihilirisasi dan segera disiapkan
produksinya," kata Mulyanto.
Mulyanto menyatakan bahwa Universitas Airlangga bersama Biotis Pharmaceutical
sudah mendapat acungan jempol oleh BPOM.
Dengan demikian, kata dia, jika tidak ada kendala, pada bulan Maret 2022 sudah
selesai uji klinis tahap 1—3 dan mendapat EUA dari BPOM.