Page 35 - Mapom III_Juli-September 2020_04_Neat
P. 35
“Ketidaktahuan dan suka bereksperimen merupakan Kegiatan yang menghadirkan Deputi Bidang
dua hal vital yang membuat generasi muda rentan Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan,
terjerumus pada penyalahgunaan obat”, ungkap dan Kosmetik (Deputi II) Badan POM Mayagustina
Bimbim Slank. Untuk itu ia berpesan kepada generasi Andarini serta Ketua Yayasan Lembaga Konsumen
muda agar terhindar dari penyalahgunaan obat. Indonesia (YLKI) Tulus Abadi sebagai narasumber ini
“Bergaul dengan orang-orang yang sehat, sering dihadiri diikuti oleh redaktur dan jurnalis dari media
berolahraga, lingkungan yang positif, sober forever,” cetak, elektronik, dan online di Indonesia. Harapannya
pesannya. agar media ikut berperan aktif dalam menyampaikan
informasi yang benar kepada masyarakat seputar
Di akhir acara, Kepala Badan POM mengingatkan obat herbal yang banyak bermunculan selama masa
agar masyarakat mampu mengedukasi diri sendiri pandemi COVID-19 di Indonesia.
dan keluarga secara mandiri, terutama di Era
Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), dengan selalu disiplin “Badan POM belum pernah mengeluarkan izin edar
menjalankan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) dan produk herbal untuk terapi COVID-19. Produk herbal
protokol kesehatan. “Selalu pakai masker, cuci tangan berfungsi memelihara dan meningkatkan daya tahan
dengan sebum, jaga jarak dan hindari kerumunan, tubuh atau imunomodulator. Sistem imun inilah
istirahat cukup, olahraga rutin, serta konsumsi Obat yang diharapkan dapat membantu seseorang dalam
dan Makanan aman, bermanfaat, dan bermutu.” tutup melawan efek virus COVID-19. Jadi bukan untuk
Kepala Badan POM. mematikan virusnya. Harus ada pelurusan persepsi
kepada masyarakat tentang fungsi obat herbal,” tegas
Deputi II.
Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Dengan Obat Senada dengan hal tersebut, Ketua YLKI berharap
Herbal Badan POM tidak putus arang untuk terus melakukan
Salah satu upaya memelihara kesehatan dan daya cyber patrol karena pihaknya banyak menerima
tahan tubuh, terutama di masa pandemi COVID-19 saat laporan overclaim obat herbal. “Persoalan ini sangat
ini adalah dengan mengonsumsi jamu atau obat herbal. merugikan masyarakat sebagai konsumen baik secara
Hal itu lah yang menyebabkan kebutuhan akan jamu ekonomi, dan membahayakan kesehatan. Bukan
melonjak, namun sayangnya diikuti dengan banyaknya penyakitnya sembuh, malah mungkin muncul efek yang
pelanggaran. Menyikapi fenomena maraknya berbahaya karena produk yang dikonsumsi ternyata
peredaran obat herbal yang mengklaim dapat belum terdaftar di Badan POM,” ungkap Tulus Abadi.
menyembuhkan atau menangkal COVID-19 di media “Sekarang adalah masanya market online. Kita harus
sosial dan marketplace, Badan POM bersama Yayasan adu kuat dengan pihak yang tidak bertanggung jawab
Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menggelar jumpa untuk melindungi konsumen dari produk “abal-abal”,”
pers virtual, Senin (10/08). lanjutnya.
Deputi II menjelaskan bahwa Badan POM akan terus
mendukung pengembangan obat herbal di Indonesia.
Edisi III Juli - September 2020 33