Page 47 - Mapom III_Juli-September 2020_04_Neat
P. 47

Kanan: Proses pembuatan hand
                      sanitizer dari minuman keras
                                   cap tikus.
          dengan mengumumkan kepada         Diah Natalisa menyebut bahwa       alkohol sebagai bahan baku hand
          instansi pemerintah, lembaga      apa yang sudah dilakukan melalui   sanitizer dilakukan melalui proses
          masyarakat, dan perorangan        inovasi-inovasi ini sangat mulia   destilasi atau dipanaskan dengan
          untuk mendaftarkan inovasinya     dan luar biasa karena penanganan   suhu 70 derajat Celcius hingga
          melalui aplikasi Jaringan Inovasi   COVID-19 memang tidak bisa       menghasilkan uap. Uap kemudian
          Pelayanan Publik Nasional         dilakukan sendiri. Dengan berbagai   didinginkan dan menghasilkan
          (JIPPNAS). Kategori dalam apresiasi   inovasi ini, diharapkan dapat   cairan dengan kandungan
          ini dibagi menjadi tiga, yakni cepat   memacu seluruh pihak untuk terus   alkohol 77 persen, selanjutnya
          tanggap, pengetahuan publik, dan   berkontribusi dalam memutus       dikombinasikan dengan glycerol
          ketangguhan massal,” lanjut Diah   mata rantai penyebaran COVID-19   dan hydrogen peroxide. “100 liter
          Natalisa.                         agar pandemi dapat segera          minuman keras cap tikus bisa
                                            berakhir. Dan sebagai tindak lanjut   menghasilkan 20 liter alkohol
          Hingga 30 Juni 2020, sebanyak
          1.635 inovasi berhasil dihimpun   dari pengumuman hari ini, akan     dengan kadar 77 persen. Hal ini
          dari 7 klaster peserta, yaitu     dilakukan penyerahan penghargaan   sudah sesuai dengan standar
          Kementerian/Lembaga, Pemerintah   secara langsung oleh Presiden RI   World Health Organization (WHO),”
          Provinsi, Pemerintah Kabupaten,   kepada para inovator dari top 21   ungkap Yudi Noviandi.
          Pemerintah Kota, Perguruan        inovasi terpilih yang dijadwalkan   Langkah yang diambil oleh Balai
          Tinggi, Perusahaan Swasta, dan    dalam waktu sesegera mungkin.      POM di Gorontalo ini diapresiasi
          masyarakat sipil. Selanjutnya,                                       oleh Gubernur Gorontalo Rusli
          inovasi tersebut melalui tahapan                                     Habibie. Di hadapan tim Gugus
          verifikasi dan penilaian dengan   Pemanfaatan minuman                Tugas Percepatan Penanganan
          beberapa kriteria, yaitu memiliki   keras cap tikus sebagai          COVID-19 nasional, Rusli Habibie
          kebaruan, bermanfaat, efektif,    bahan baku pembuatan               menyatakan bahwa hand sanitizer
          dan dapat ditransfer/direplikasi   hand sanitizer                    ini akan diproduksi secara masal
          oleh pihak lain. Hingga akhirnya                                     untuk memenuhi kebutuhan alat
          diperoleh top 3 inovasi dari masing-  Inovasi ini diinisiasi oleh Balai POM   pelindung diri nasional.
          masing klaster.                   di Gorontalo. Saat itu, sedang     Sejak Maret 2020, Balai POM di
                                            terjadi kelangkaan alat pelindung
          Penilaian dilakukan oleh Tim      diri terutama cairan pembersih     Gorontalo telah mendestilasi
          Penilai Inovasi Pelayanan Publik   tangan atau hand sanitizer. Untuk   alkohol dari minuman keras
          Penanganan COVID-19 yang          itu, Kepala Balai POM di Gorontalo   menjadi hand sanitizer sebanyak
          diketuai oleh Direktur Eksekutif   Yudi Noviandi dan tim tergerak    327 liter (data per 30 September
          Asosiasi Pengusaha Indonesia      untuk berinovasi melakukan         2020). Hand sanitizer ini telah
          Danang Girindrawardana, bersama   gebrakan mengatasi permasalahan    didistribusikan ke rumah sakit,
          Peneliti Utama Litbang Kompas     ini. Terlebih, melimpahnya stok    puskesmas, instansi pemerintah,
          Bambang Setiawan dan Direktur     minuman keras setempat yang        instansi swasta, dan masyarakat
          Screening Indonesia Ratri Wahyu   dapat dijadikan alternatif bahan   yang membutuhkan. Dalam
          Mulyani. Pada 7 Agustus lalu      baku pembuatan hand sanitizer      pendistribusian hand sanitizer
          telah dilakukan serah terima      pengganti alkohol.                 ke masyarakat, melibatkan juga
          berita acara hasil penilaian dari                                    Satuan Karya Pramuka Pengawas
          Tim Penilai Inovasi kepada Tim    Kepala Balai POM di Gorontalo      Obat dan Makanan (Saka POM).
          Pengarah Inovasi Pelayanan Publik   mengungkapkan bahwa menyulap
          Penanganan COVID-19.              minuman keras cap tikus menjadi


                                                                                                            45
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52