Page 33 - Pengawalan Badan POM dalam Penyediaan Vaksin COVID-19
P. 33
Judul : Bisakah Suntik Vaksin COVID-19 Sebelum Uji Klinis Selesai?
Ini Kata BPOM
Nama Media : detik.com
Tanggal : 17 Oktober 2020
Halaman/URL : https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5215063/bisakah-
suntik-vaksin-covid-19-sebelum-uji-klinis-selesai-ini-kata-bpom
Tipe Media : Online
Tiga vaksin COVID-19 yang tiba di
Indonesia November 2020, rencananya
akan disuntikkan Desember 2020.
Penyuntikkan vaksin ini bersyarat
emergency use authorization (EUA)
dengan tahap awal ditujukan pada
tenaga kesehatan dan pelayanan publik.
Beberapa pakar menilai pemberian
vaksin COVID-19 terkesan terburu-buru saat uji klinis vaksin COVID-19 di dunia
belum ada yang selesai. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menjelaskan
mengapa vaksin COVID-19 nantinya bisa diberikan bersyarat EUA.
"Pada masa pandemi COVID-19 ini memungkinkan diberikannya emergency use of
authorization (EUA) sesuai dengan peraturan BPOM No 27 Tahun 2020 tentang
perubahan kedua atas peraturan Kepala Badan POM No 24 Tahun 2017 tentang
kriteria dan tata laksana registrasi obat terhadap vaksin dan obat untuk penanganan
COVID-19," jelas Dr Lucia Rizka Andalusia Apt M Pharm MARS Direktur Registrasi
Obat BPOM pada Kamis (15/10/2020).
"EUA diberikan karena semua obat dan vaksin yang akan digunakan masih dalam
pengembangan, BPOM sangat hati-hati dalam percepatan ketersediaan obat dan
kepastian untuk mendapatkan akses terhadap vaksin ini," lanjutnya.
BPOM memastikan vaksin yang nantinya diberikan EUA memiliki keamanan,
khasiat, dan mutu yang memadai. Namun, pemberian vaksin COVID-19 tersebut
tetap dibarengi dengan pemantauan khasiat dalam populasi yang lebih besar dan
keamanan yang lebih ketat.