Page 17 - MODUL GABUNGAN 3
P. 17

Transfusi  darah  adalah  proses  memasukkan  darah  utuh  kedalam  aliran
              darah.  Orang  yang  mendapatkan  darah  disebut  resipien.  Dan  orang  yang
              memberikan  darah  disebut  donor.  Transfusi  darah  berfungsi  untuk  membantu
              korban  kecelakaan  yang  kekurangan  darah  kemudian  juga  bisa  untuk

              menyelesaikan  tindakan  kriminal.  Berikut  merupakan  skema  kemungkinan
              terjadinya transfusi darah yang dapat dilihat pada Tabel 1.

              Tabel 1. Skema Transfusi Darah
                                                                  Resipien
                D    Aglutinogen
               O                            A                  B                AB               O
                N         A                 -                  +                  -              +
               O          B                 +                  -                  -              +
                R         AB                +                  +                  -              +
                          O                 -                  -                  -               -
                    Keterangan : + (Menggumpal), - (Tidak Menggumpal)

                    Seseorang  dari  golongan  darah  AB  dapat  menerima  darah  dari  semua
              golongan  karena  pada  plasma  darahnya  tidak  terdapat  aglutinin  apa  pun.  Oleh

              karena  itu,  disebut  resipien  universal,  Sedangkan  orang  dari  golongan  darah  O
              dapat memberikan darahnya ke semua golongan darah karena pada eritrositnya
              tidak terdapat antigen sehingga disebut donor universal.

                                  Seseorang  yang  darahnya  dapat  digumpalkan  oleh  faktor
                            aglutinin  dikelompokkan  sebagai  golongan  darah  Rh+,  sedangkan
                            yang     darahnya        tidak    dapat      digumpalkan        oleh     aglutinin

                            dikelompokkan  ke  dalam  darah  Rh–.  Golongan  darah  Rh+  memiliki
                            antigen  faktor  Rh  dan  pada  plasma  darahnya  tidak  dapat  terbentuk
                            antibodi  terhadap  faktor  Rh,  sedangkan  golongan  darah  Rh–  tidak
              memiliki antigen faktor Rh dan pada plasma darahnya dapat terbentuk antibodi

              terhadap  faktor  Rh.  Kesulitan  yang  timbul  dari  faktor  rhesus  ini,  yaitu  jika
              seorang  ibu  yang  tergolong  Rh–  mengandung  bayi  (fetus)  dengan  Rh+.  Apabila
              karena sesuatu hal darah fetus memasuki peredaran darah ibu melalui plasenta,
              maka di dalam plasma darah ibu akan dihasilkan antibodi Rh yang akan kembali
              ke dalam peredaran darah fetus. Hal ini akan menyebabkan kerusakan pada sel-
              sel darah merahnya, keadaan seperti ini disebut erythroblastosis fetalis. Hal ini

              dapat berakibat buruk bagi bayi yang dikandungnya.

                                     Elaborate (Menerapkan)

                   Apakah  kamu  pernah  melakukan  donor  darah  atau  melihat  orang  donor
             darah ? Setelah mempelajari materi ini, apakah kamu dapat mengetahui bahwa

             salah  satu  syarat  transfusi  darah  adalah  harus  memiliki golongan  darah  yang

             sama  agar  tidak  terjadi  aglutinasi/penggumpalan  darah  resipien,  karena
             adanya  respon  kekebalan  tubuh  resipien  terhadap  benda  asing  yang  masuk
             pada tubuhnya.


 Setelah ;;
                                                                                                                 9
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22