Page 4 - PEMBUATAN E-MODUL- KASMIR
P. 4
3. Pengawet
Pengawet adalah zat aditif yang ditambahkan untuk menghambat kerusakan makanan atau minuman
disebabkan oleh adanya mikroorganisme yang tumbuh. Bahan pengawet alami yang sering digunakan
adalah garam, cuka, dan gula. Bahan pengawet alami digunakan agar makanan selalu berada dalam kondisi
baik. Pengawetan dengan memberikan zat aditif seperti pada Tabel 5.1 merupakan cara pengawetan secara
kimia.
Tabel 5.1 Bahan Pengawet dan Penggunaannya
Nama Bahan Pengawet Penggunaan
Asam benzoat, natrium benzoat, dan Mengawetkan makanan dan minuman ringan, kecap, dan
kalium benzoat saus
Asam askorbat Mengawetkan daging olahan, kaldu, dan buah dalam kaleng
Natrium nitrat (NaNO ) Mengawetkan daging olahan dan keju
3
Asam propionat Mengawetkan roti dan keju olahan
Butil hidroksianisol (BHA) Menghambat oksidasi pada lemak dan minyak
Butil hidroksitoluen (BHT) Menghambat oksidasi pada lemak, minyak, margarin,
dan mentega
Pengawetan secara kimia dapat dilakukan dengan penambahan bahan pengawet yang diijinkan.
Pengawetan bahan makanan secara fisik dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu pemanasan,
pendinginan, pembekuan, pengasapan, pengalengan, pengeringan, dan penyinaran. Pengawetan secara
biologis dapat dilakukan dengan fermentasi atau peragian, dan penambahan enzim, misalnya enzim papain
dan enzim bromelin.
4. Penyedap
Penyedap makanan adalah bahan tambahan makanan yang digunakan untuk meningkatkan cita rasa
makanan. Adapun bahan penyedap alami yang umum digunakan adalah garam, bawang putih, bawang
merah, cengkeh, pala, merica, cabai, laos, kunyit, ketumbar, sereh, dan kayu manis.
Gambar 5.5. Pala, lengkuas, kayu manis dan bawang sebagai penyedap rasa alami
3